Mohon tunggu...
Thoufan Pratama
Thoufan Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuluh KB Ahli

menjadi diri sendiri walau banyak pilihan menjadi yang lain

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Latto Latto atau Clackers Ball atau Sisi's Balls

8 Januari 2023   14:31 Diperbarui: 8 Januari 2023   14:49 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latto Latto/ Dokumentasi pribadi

Hampir semua jenis permainan jika tidak dibahasakan keselurahan permainan anak anak perlu yang namanya pendampingan orang tua, 

Saat gadget memberikan dampat yang "kurang positif" itu disebabkan karena kurangnya pendampingan terhadap anak (anak-anak) saat menggunakan gadget, 

batasan yang dimaksud bukan dalam arti yang mengekang namun lebih kepada penggunaan dan pemberian waktu yang bijak saat menggunakannya dan materi/obyek maenannya.

saatnya kita selaku orang tua meninggalkan "mitos" dengan memberikan anak maenan yang bisa membuat mereka senang (nggak rewel) maka tugas dan tanggungjawab kita selesai.

perlu di perhatikan pula dampaknya, namun tidak sedikit orang tua yang komplain dengan alasan "daripada ribut terus mending di biarkan saja", STOP mulai sekarang bahasa apalagi itu menjadi prinsip sebagai orang tua.

Kenapa? karena orang tua sebagai pemegang amanah WAJIB bertanggungjawab penuh terhadap amanah yang di berikan/dititipkan oleh-Nya.

Dalam tulisan ini saya belum membahas istilah candu atau kecanduan anak namun lebih kepada peringatan terhadap diri sendiri agar lebih memiliki waktu bersama keluarga.

*sedikit renungan, kehadiran kita dirumah hanya 1/3 dari pada 24 jam keseluruhan aktifitas kita dalam sehari semalam, bagi yang kantoran 8 jam adalah hak mutlak jam kantor (ASN dan umumnya), 8 jam laennya di gunakan tuk istirahat/tidur (rujukan hidup sehat sehat dengan istirahat yang cukup), 8 jam "terakhir" yang krusial ini lah waktu yang kita perlu maksimalkan dan membaginya antara kehidupan diri pribadi, kehidupan keluarga, dan kehidupan sebagai mahluk sosial laennya yang memang butuh yang namanya bekumpul dan berinterkasi.

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun