Yang membuat Pengabdi Setan berbeda dari banyak film horor lainnya adalah fokusnya pada cerita keluarga. Teror yang dialami tidak hanya datang dari makhluk gaib tetapi juga dari konflik internal keluarga itu sendiri. Film ini menggambarkan perjuangan sebuah keluarga yang terpecah menghadapi kesulitan ekonomi, trauma, dan kehilangan.
Adegan-adegan horor tidak hanya bertujuan untuk menakut-nakuti, tetapi juga menggambarkan rasa kesepian, rasa bersalah, dan ketidakberdayaan. Ini membuat film terasa lebih mendalam. Penonton tidak hanya takut tetapi juga merasakan simpati yang mendalam terhadap keluarga ini.
Keberhasilan Joko Anwar
Salah satu aspek yang paling dipuji dari film ini adalah keberhasilannya menciptakan horor yang otentik. Joko Anwar tidak mengandalkan jump scare murahan. Sebaliknya, dia membangun ketegangan perlahan, membiarkan rasa takut tumbuh secara alami.
Namun, ada beberapa kritik yang diarahkan pada cerita. Beberapa penonton merasa bahwa subplot tentang sekte iblis tidak dieksplorasi dengan cukup mendalam. Ada juga yang menganggap ending film ini terlalu terbuka, meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban yang memuaskan. Meski demikian, kekurangan ini tidak mengurangi dampak keseluruhan film.
Pengabdi Setan (2017) bukan hanya sebuah film horor; ini adalah sebuah karya yang memadukan cerita keluarga, elemen budaya, dan mitos lokal dalam sebuah pengalaman sinematik yang tak terlupakan. Dengan akting yang kuat, atmosfer yang mencekam, dan narasi yang emosional, film ini berhasil menciptakan horor yang akan terus dikenang.
Bagi siapa pun yang mencari film horor dengan kualitas tinggi dan cerita yang menggugah, Pengabdi Setan adalah pilihan sempurna. Dan bagi mereka yang sudah menonton film aslinya, versi ini adalah penghormatan yang layak sekaligus pembaruan yang segar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H