Ambil cerita The Hound of the Baskervilles sebagai contoh. Holmes mencurigai bahwa anjing besar yang dianggap "iblis" sebenarnya adalah anjing biasa yang dilatih untuk menyerang. Untuk menguji teorinya, dia pergi ke rawa-rawa tempat anjing itu sering muncul, membawa Sir Henry Baskerville sebagai umpan. Dengan lampu redup dan suasana mencekam, Holmes mengamati langsung bagaimana anjing itu menyerang. Teorinya terbukti benar: anjing itu dilumuri fosfor untuk menciptakan efek menyeramkan di malam hari.
Holmes nggak takut untuk memasukkan dirinya ke dalam skenario berbahaya demi membuktikan teorinya. Tapi ini bukan tentang keberanian semata---ini soal keinginan untuk memastikan bahwa hipotesisnya benar-benar akurat.
Perhatian pada Detail yang Tidak Biasa.
Satu hal yang membuat Holmes luar biasa adalah kemampuannya memperhatikan detail yang kebanyakan orang anggap remeh. Buat dia, nggak ada hal yang terlalu kecil untuk diperhatikan. Setiap noda, jejak, atau bahkan bau di lokasi kejadian bisa menjadi kunci untuk membuktikan hipotesisnya.
Dalam The Adventure of the Blue Carbuncle, Holmes menyelidiki kasus permata yang ditemukan di dalam perut seekor angsa. Di lokasi kejadian, dia memperhatikan pola bulu angsa, yang akhirnya membantunya melacak dari mana angsa itu berasal. Detail kecil ini---yang mungkin dianggap nggak penting oleh orang lain---berubah menjadi bukti yang krusial.
Holmes sering berkata, "The world is full of obvious things which nobody by any chance ever observes." Ini artinya, kebanyakan orang melihat dunia dengan pandangan yang terlalu luas, sehingga mereka melewatkan detail kecil yang sebenarnya berbicara banyak.
Eksperimen di Lokasi Kejadian secara langsung.
Salah satu aspek unik dari metode Holmes adalah bagaimana dia sering melakukan eksperimen langsung di lokasi kejadian. Dia nggak puas hanya dengan membayangkan apa yang terjadi---dia ingin mengalaminya sendiri.
Di cerita The Adventure of the Devil's Foot, Holmes menyelidiki kasus kematian misterius di sebuah rumah kecil. Korban ditemukan dengan ekspresi ketakutan ekstrem, dan Holmes mencurigai adanya zat beracun. Untuk membuktikan teorinya, dia membakar zat itu di ruangan tertutup bersama Dr. Watson untuk melihat efeknya. Eksperimen ini berbahaya, tapi juga sangat efektif dalam membuktikan hipotesisnya bahwa zat tersebut menyebabkan halusinasi yang mengerikan.
Holmes mengajarkan kita bahwa uji coba langsung adalah cara terbaik untuk memverifikasi teori, meskipun kadang risikonya besar.
Menghubungkan Lokasi dengan Motif