Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Hubungan Internasional. Pembaca, Penulis dan Analis Sosial.

Tertarik pada isu politik, hukum, filsafat dan dinamika global. Sesekali mengulas kultur populer dan review film.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Model Pembangunan Industri dan Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia

9 November 2024   04:30 Diperbarui: 9 November 2024   08:25 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Misalnya, Toyota sebagai perusahaan manufaktur besar menerapkan sistem produksi lean manufacturing, yang mengurangi limbah, meningkatkan kualitas, dan mengoptimalkan waktu produksi

Indonesia bisa menerapkan pendekatan ini dengan mendorong industri yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Misalnya, pabrik-pabrik besar bisa diberikan insentif untuk menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan atau menggunakan energi terbarukan. 

Pemerintah bisa memperkenalkan regulasi ketat terkait emisi industri dan mendorong implementasi proses produksi yang efisien, mengurangi limbah, dan memanfaatkan bahan baku lokal.

Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri, tetapi juga meminimalkan dampak lingkungan dari proses industrialisasi.

Konektivitas Transportasi. sumber gambar: Antara News
Konektivitas Transportasi. sumber gambar: Antara News

 2. Konektivitas dalam Infrastruktur Transportasi

Infrastruktur transportasi yang memadai merupakan tulang punggung untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena memungkinkan perpindahan barang dan manusia dengan cepat dan efisien. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki tantangan unik dalam mengembangkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi. Contoh sukses dari negara lain yang bisa diambil adalah Cina dan Korea Selatan.

Cina, dalam beberapa dekade terakhir, telah mengembangkan jaringan infrastruktur transportasi yang luar biasa, termasuk jalan tol, rel kereta cepat, pelabuhan, dan bandara. Jaringan rel kereta cepat mereka, misalnya, memungkinkan konektivitas yang cepat antarprovinsi, sehingga mempercepat distribusi barang dan orang di seluruh negeri.

 Infrastruktur ini juga mendorong perkembangan ekonomi di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga membantu menciptakan ekonomi yang lebih merata.

Korea Selatan juga memiliki sistem transportasi yang sangat efisien, khususnya di wilayah perkotaan. Mereka berhasil mengintegrasikan berbagai moda transportasi, mulai dari kereta cepat hingga bus kota, sehingga memudahkan masyarakat untuk bepergian dengan nyaman dan cepat. 

Salah satu teknologi yang mereka terapkan adalah kartu pembayaran tunggal yang bisa digunakan di berbagai moda transportasi, seperti bus, kereta, dan metro, sehingga masyarakat tidak perlu repot membeli tiket terpisah untuk setiap perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun