Baskara: Sosok Temperamental dengan Luka Tersendiri
Baskara adalah pria yang memiliki sifat temperamental dan mudah terbawa emosi. Di Support Group ini, ia datang dengan harapan bisa memahami dan mengontrol emosinya yang sering kali tak terkendali. Baskara adalah sosok yang tumbuh dengan berbagai tekanan dalam hidupnya, sehingga membuatnya mudah marah ketika ekspektasi yang dia pasang untuk dirinya sendiri tidak sesuai dengan kenyataan. Ini adalah luka yang selalu menghantui hidupnya, dan Support Group menjadi tempat di mana ia bisa mencoba untuk mengatasinya.
Pertemuan Baskara dengan Tari menjadi awal dari perjalanan mereka berdua untuk saling mengenal dan saling menyembuhkan. Mereka mulai berbagi cerita tentang masa lalu yang penuh luka, tentang perjuangan yang mereka hadapi sehari-hari, dan tentang perasaan yang selama ini mereka sembunyikan dari dunia. Dalam obrolan-obrolan sederhana namun penuh makna ini, Tari dan Baskara mulai merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi hidup yang keras ini. Kehadiran Baskara dalam hidup Tari membuatnya merasakan dukungan yang selama ini tidak pernah ia rasakan.
 Proses Pulih yang Tidak Mudah
Meski telah menemukan teman yang bisa memahami dan mendukung, perjalanan Tari untuk mengatasi trauma dan luka masa lalunya bukanlah hal yang mudah. Setiap hari, Tari harus berjuang melawan ketakutan dan kenangan buruk yang masih terus menghantuinya. Kebersamaan dengan Baskara menjadi sedikit pelipur lara, tetapi itu tidak serta merta menghapus semua rasa sakit yang telah ia alami bertahun-tahun.
Dalam proses penyembuhannya, Tari belajar bahwa untuk bisa benar-benar melepaskan semua beban, ia harus berani menghadapi rasa sakit itu, bukan hanya melarikan diri dari masalah. Bersama Baskara dan teman-teman di Support Group, Tari mulai memahami bahwa berbagi kesedihan dan mencari dukungan dari orang lain bukanlah sebuah kelemahan. Justru, keberanian untuk membuka diri dan menerima bantuan dari orang lain adalah bentuk kekuatan yang selama ini ia abaikan.
Baskara, di sisi lain, juga berjuang melawan sifat temperamentalnya. Ia menyadari bahwa masalah emosinya tidak akan selesai begitu saja. Namun, dengan kehadiran Tari yang selalu mendukungnya dan Support Group sebagai tempat untuk berbagi, ia mulai merasakan bahwa ada harapan untuk berubah. Sedikit demi sedikit, Baskara belajar untuk mengontrol amarahnya, dan Tari menjadi motivasi besar baginya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
 Pesan dan Harapan dari Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis
Bolehkah Sekali Saja Kumenangis bukan hanya sekadar film drama, tetapi juga menjadi cermin bagi banyak orang yang mungkin mengalami hal yang sama seperti Tari dan Baskara. Melalui kisah mereka, penonton diajak untuk memahami betapa pentingnya dukungan emosional dalam hidup, betapa berharga sebuah persahabatan yang tulus, dan betapa kuatnya seseorang yang berani untuk berbagi beban yang ia rasakan.
Film ini juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya memiliki ruang aman untuk menumpahkan perasaan yang selama ini dipendam. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang terpaksa menahan perasaannya, berpura-pura baik-baik saja di depan orang lain, meskipun hati mereka terluka. Support Group yang digambarkan dalam film ini menunjukkan bahwa ada kekuatan besar dalam kebersamaan, dan bahwa dukungan dari orang-orang yang memahami bisa memberikan kekuatan untuk bangkit dan melanjutkan hidup.
Di samping itu, film ini juga mengajak kita untuk tidak meremehkan kekuatan berbagi. Seperti halnya Tari yang menemukan dukungan dari Baskara, dan Baskara yang menemukan inspirasi dari Tari, film ini menyiratkan bahwa manusia pada dasarnya saling membutuhkan. Kehidupan mungkin penuh dengan luka dan trauma, tetapi kehadiran orang-orang yang peduli bisa membuat kita lebih kuat dalam menghadapi semua tantangan.