Ketika Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan pahit bagi Jerman, negara ini berada dalam kondisi terpuruk, taraf ekonomi hancur, moral dari masyarakat yang anjlok, dan rakyat dibebani dengan hutang serta kerugian material yang luar biasa.Â
Namun, di balik bayang-bayang kehancuran tersebut, perlahan muncul gerakan untuk membangun kembali kekuatan Jerman. Berbagai tokoh dari berbagai latar belakang, baik politik, ekonomi, maupun industri, mengambil peran penting dalam membentuk arah baru bagi Jerman, sebuah arah baru yang pada akhirnya membawa negara ini ke dalam era industrialisasi besar-besaran yang mendukung kebangkitan militerisme di bawah naungan Nazi.
Tak ada yang lebih berperan besar dalam menggerakkan industrialisasi Jerman daripada Adolf Hitler. Dengan visinya yang ekstrem tentang nasionalisme dan ekspansi, Hitler menjadi penggerak utama yang mendorong kembalinya kekuatan Jerman melalui pembangunan industri.Â
Sebagai Kanselir Jerman dan kemudian Fhrer, Hitler meluncurkan Rencana Empat Tahun yang mengarahkan Jerman untuk fokus pada kemandirian ekonomi dan persiapan militer. Ia mengerti bahwa untuk menjadi negara yang kuat dan ditakuti, Jerman harus mampu memproduksi sendiri segala hal yang dibutuhkan untuk perang---mulai dari senjata, kendaraan, hingga bahan baku.
Di bawah kepemimpinan Hitler, Hermann Gring memainkan peran vital. Sebagai pemimpin Rencana Empat Tahun, Gring bertanggung jawab atas industrialisasi yang difokuskan pada pembangunan militer dan persenjataan.Â
Ia bukan hanya Panglima Luftwaffe, tetapi juga menjadi arsitek kebijakan ekonomi yang membuat Jerman mampu memproduksi baja, bahan bakar sintetis, dan berbagai bahan strategis lainnya yang digunakan untuk persiapan perang. Gring menjadi simbol bagaimana Jerman tidak hanya berusaha pulih dari kekalahan, tetapi juga bangkit dengan kekuatan yang lebih besar melalui industrialisasi.
Tak hanya para politisi yang berperan, para insinyur seperti Fritz Todt dan Albert Speer menjadi figur kunci dalam mewujudkan impian industri Jerman. Todt, misalnya, dikenal sebagai perancang proyek infrastruktur besar seperti Autobahn---jaringan jalan tol yang tidak hanya memperlancar transportasi sipil, tetapi juga sangat strategis bagi keperluan militer. Setelah Todt meninggal, Albert Speer mengambil alih posisi penting sebagai Menteri Persenjataan dan Produksi Perang.
 Speer meningkatkan produksi senjata dengan efisiensi luar biasa, bahkan saat kondisi perang semakin menghimpit. Speer mengkoordinasikan tenaga kerja paksa dan sumber daya secara efektif sehingga Jerman tetap mampu menghasilkan senjata dalam jumlah besar.
Sementara militerisasi terus digalakkan, Hjalmar Schacht, seorang ekonom ulung, memainkan peran krusial dalam menstabilkan ekonomi Jerman pasca Perang Dunia I. Dengan kebijakan-kebijakannya yang cerdas, seperti program pengurangan pengangguran dan sistem pembiayaan yang inovatif, Schacht berhasil memulihkan ekonomi Jerman yang hancur.Â