Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cukai Menghasilkan 221,8 Trilliun bagi Pemasukan Negara

27 Juni 2024   21:22 Diperbarui: 27 Juni 2024   21:32 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Sri Mulyani (Image Source: Bloomberg Technoz)

Pemerintah saat ini benar-benar serius untuk meningkatkan penerimaan cukai, yang menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Dalam Konferensi Pers APBN Kita yang berlangsung pada hari Selasa, 2 Januari 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa penerimaan cukai sepanjang tahun 2023 mencapai Rp221,8 triliun. Angka tersebut mencapai 97,6% dari target yang telah ditetapkan dalam Perpres 75/2023. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya cukai bagi pendapatan negara dan betapa seriusnya pemerintah dalam mencapai target tersebut.

Namun, pemerintah tidak berhenti di situ. Untuk tahun 2024, target penerimaan cukai dinaikkan secara signifikan menjadi Rp246,07 triliun. Angka yang cukup fantastis ini tentunya didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan tarif cukai tembakau (CHT) dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA). Kedua komoditas ini memang dikenal sebagai penyumbang besar bagi penerimaan cukai. Pemerintah berharap bahwa dengan menaikkan tarif cukai, tidak hanya pendapatan negara yang meningkat, tetapi juga konsumsi produk-produk tersebut dapat dikendalikan.

Selain tembakau dan minuman beralkohol, pemerintah juga memperluas objek cukai dengan memasukkan minuman berpemanis dan plastik. Dua objek cukai baru ini ditargetkan dapat menyumbang pemasukan sebesar Rp1,8 triliun. Langkah ini menunjukkan betapa pemerintah berusaha untuk mengoptimalkan setiap potensi penerimaan dari berbagai sektor. Tidak hanya itu, kebijakan ini juga memiliki tujuan lain, yakni untuk mengurangi dampak negatif dari konsumsi minuman berpemanis terhadap kesehatan serta penggunaan plastik terhadap lingkungan.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Nirwala Dwi Heryanto, menyatakan bahwa salah satu pertimbangan utama pemerintah dalam menaikkan tarif cukai MMEA adalah untuk menekan tingkat konsumsi. Alkohol memang dikenal memiliki dampak negatif yang cukup besar, baik dari segi kesehatan maupun sosial. Dengan menaikkan tarif cukai, pemerintah berharap dapat mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Penggunaan cukai sebagai alat untuk mengendalikan konsumsi produk-produk tertentu bukanlah hal baru. Selama ini, penerimaan cukai dari tembakau dan minuman beralkohol memang menjadi penyumbang terbesar dalam total penerimaan cukai. Dengan menaikkan tarif cukai, pemerintah berharap dapat mencapai dua tujuan sekaligus: meningkatkan pendapatan negara dan mengurangi konsumsi produk yang dianggap berisiko bagi kesehatan. Kebijakan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan prevalensi merokok dan konsumsi alkohol di masyarakat.


Langkah pemerintah untuk mengenakan cukai pada minuman berpemanis dan plastik juga merupakan bagian dari strategi untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan. Konsumsi minuman berpemanis yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes dan obesitas, sementara penggunaan plastik yang berlebihan menimbulkan masalah lingkungan serius. Dengan mengenakan cukai pada produk-produk ini, pemerintah berharap dapat mengurangi konsumsinya dan mendorong masyarakat untuk beralih ke alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Penerimaan cukai yang tinggi memberikan fleksibilitas bagi pemerintah dalam mengelola anggaran dan membiayai berbagai program pembangunan. Penerimaan cukai yang stabil dan meningkat membantu memastikan bahwa pemerintah memiliki cukup dana untuk membiayai program-program sosial, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Ini sangat penting dalam konteks upaya pemerintah untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, kebijakan penyesuaian tarif cukai memberikan sinyal kepada industri untuk beradaptasi dan berinovasi. Produsen tembakau, minuman beralkohol, minuman berpemanis, dan plastik didorong untuk mencari cara-cara baru dalam mengurangi dampak negatif produk mereka dan berkontribusi pada pencapaian tujuan kesehatan dan lingkungan yang lebih baik.

Langkah pemerintah ini juga perlu didukung dengan pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang konsisten untuk memastikan bahwa penerimaan cukai sesuai dengan target yang ditetapkan. Pengawasan yang ketat terhadap industri dan perdagangan produk yang dikenai cukai sangat penting untuk mencegah praktik-praktik ilegal seperti penyelundupan dan pemalsuan, yang dapat merugikan pendapatan negara.

Masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung kebijakan ini dengan mengurangi konsumsi produk yang dikenai cukai dan memilih alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat dari kebijakan cukai ini perlu terus dilakukan agar masyarakat dapat memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung kebijakan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun