Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Berwirausaha Penting untuk Mengatasi Pengangguran

25 Juni 2024   10:13 Diperbarui: 28 Juni 2024   11:22 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wirausaha, UMKM. (Shutterstock/Odua Images)

Sering dengar nggak sih kalau ekonomi Indonesia itu cuma 20%-nya doang yang digerakin sama APBN? Lalu ke manakah Sisanya?. Secara ringkas bisa disimpulkan kalau Pemerintah cuma jadi pengatur aturan main alias regulator, bukan pemain utamanya. 

Jadi, sekitar 80% dari bisnis yang ada di Indonesia itu dijalankan sama sektor swasta. Nah, di negara-negara maju, jumlah pengusahanya biasanya sekitar 12%-14% dari total penduduk. Kebayang nggak kalau Indonesia punya pengusaha sebanyak itu? 

Jadi gini, sekarang jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 4% dari total penduduk. Coba bayangin kalau kita punya 10% pengusaha dari total penduduk Indonesia yang sekitar 280 juta orang. Itu berarti bakal ada sekitar 28 juta pengusaha. Kalau setiap pengusaha ini mempekerjakan dua orang aja, maka bakal ada 84 juta orang yang dapet kerjaan.

Selain itu, kita juga harus hitung mereka yang kerja di pemerintahan atau BUMN. Anggaplah jumlah mereka sekitar 20% dari total penduduk, yaitu sekitar 56 juta orang. Kalau dijumlahin semua, kita bakal punya sekitar 140 juta orang yang kerja.

Sekarang, jumlah angkatan kerja di Indonesia saat ini sekitar 147 juta orang. Artinya, kalau Indonesia punya 10% pengusaha dari total penduduknya, yang nganggur cuma sekitar 7 juta orang. Kalau proporsi pengusaha naik jadi 12%, total angkatan kerja yang terserap bisa sekitar 150 juta orang. Artinya, lapangan kerja lebih banyak daripada jumlah angkatan kerja.


Nah, dari analisa tadi, kelihatan kan kalau salah satu kunci buat ngurangin pengangguran di Indonesia adalah dengan nambah jumlah pengusaha. Tapi, kenapa banyak orang yang masih cemas atau ragu buat mulai bisnis? Padahal, regulasi pemerintah sejak 30-40 tahun yang lalu udah mendukung UMKM. Ditambah lagi, sekarang ada banyak kemudahan berusaha di era digital.

Ada beberapa alasan kenapa banyak orang masih ragu buat jadi pengusaha. Salah satu alasannya adalah kurangnya modal. Banyak calon pengusaha yang merasa susah banget buat dapetin modal awal. Meskipun ada banyak program bantuan dan pinjaman untuk UMKM, akses dan informasi tentang ini sering kali nggak merata. 

Selain itu, rasa takut gagal sering jadi penghalang utama. Budaya di banyak negara maju cenderung lebih menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, sementara di Indonesia, kegagalan masih sering dilihat sebagai sesuatu yang memalukan.

UMKM sebagai salah satu sumber lapangan pekerjaan (Image Source: Info bank news)
UMKM sebagai salah satu sumber lapangan pekerjaan (Image Source: Info bank news)

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan juga jadi salah satu alasan kenapa banyak orang nggak berani jadi pengusaha. Banyak yang merasa tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang cukup untuk memulai dan menjalankan bisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun