Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Investigasi Sebagai Cara Pengungkapan Kejahatan, Kasus Vina Cirebon

24 Juni 2024   01:06 Diperbarui: 24 Juni 2024   01:58 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban Pembunuhan, Eki dan Vina (Image Source: Tribun News)

Investigasi kasus kriminal, terutama kasus pembunuhan, adalah proses yang penuh tantangan dan memerlukan serangkaian langkah yang kompleks. Pendekatan psikologi atas pelaku dan korban penting untuk diketahui sebagai medium untuk menemukan motif, pelaku dan jaringan yang membentuk sebuah alur dari tragedi. 

Kasus pembunuhan memanglah kasus yang cukup mengerikan, bahkan sekedar didengarnya saja, namun realitas yang terjadi di tengah masyarakat menunjukan bahwa kasus ini marak terjadi. Petugas hukum yang bertugas di profesi apapun, baik itu polisi, hakim, jaksa ataupun pengacara perlu saling bekerjasama untuk memastikan keadilan ditegakan, terutama untuk mencegah perilaku serupa terjadi di masa yang akan datang.

Investigasi adalah salah satu subjek, yang cukup dikenal dan popular di Tengah penegakan hukum. Sebagai subjek yang dipelajari secara turun temurun, tentu investigasi memiliki tujuan yang jelas yakni mengumpulkan bukti, mengidentifikasi tersangka, dan membangun kasus yang kuat agar bisa diadili di pengadilan. bagaimana metode investigasi kasus kriminal secara umum diterapkan dan bagaimana pendekatan ini bisa membantu dalam menyelesaikan kasus Pembunuhan. Tulisan ini terinspirasi dari salah satu kasus yang sampai saat ini masih belum terselesaikan dan terus menarik perhatian adalah pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eki, yang terjadi pada Sabtu, 27 Agustus 2016, di Cirebon.

Kronologi Kasus Pembunuhan Vina dan Eki dapat dimulai dari hari Sabtu, 27 Agustus 2016, Vina dan kekasihnya, Eki, mengalami nasib tragis. Mereka dibunuh oleh komplotan geng motor di Cirebon. Kekerasan yang mereka alami begitu brutal hingga menyebabkan kematian keduanya. Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian, kesimpulan dari kasus ini masih menjadi pertanyaan di benak banyak orang. Sebuah tragedy yang begitu kejam, dan masih menimbulkan tanda tanya perihal penyelesaiannya. Penyelesaian dari kasus ini hingga hari ini kasus ini masih belum menemukan titik kesimpulan.

Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Langkah pertama dalam setiap investigasi kriminal adalah pengamanan tempat kejadian perkara (TKP). Bayangkan sebuah adegan dalam film detektif, di mana garis polisi dipasang dan semua orang diminta untuk menjauh. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa bukti di TKP tidak terganggu atau hilang. Petugas pertama yang tiba di TKP memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga area tersebut tetap utuh sampai tim forensik tiba.

Di kasus Vina dan Eki, setelah menerima laporan, petugas segera mengamankan area. Setiap detail di TKP didokumentasikan dengan cermat. Foto-foto diambil dari berbagai sudut, sketsa dibuat, dan semua yang terlihat penting dicatat. Pengumpulan bukti fisik seperti senjata yang mungkin digunakan, sidik jari, sampel darah, dan benda-benda lain yang bisa menjadi petunjuk dilakukan dengan teliti. Setiap barang bukti diambil dan disimpan dengan prosedur yang ketat untuk mencegah kontaminasi atau kehilangan.

 Autopsi dan Analisis Forensik

Setelah TKP diamankan, langkah selanjutnya adalah autopsi. Ini adalah tugas yang dilakukan oleh seorang dokter forensik untuk menentukan penyebab kematian dan mengidentifikasi luka-luka yang diderita oleh korban. Autopsi Vina dan Eki memberikan petunjuk penting tentang bagaimana mereka dibunuh. Luka-luka yang ditemukan bisa menunjukkan jenis senjata yang digunakan dan cara kekerasan dilakukan.

Selain autopsi, analisis forensik lainnya juga dilakukan. Ini bisa termasuk tes DNA dari sampel darah atau jaringan yang ditemukan di TKP. Misalnya, jika ada jejak darah di senjata yang ditemukan, tes DNA bisa menunjukkan apakah darah tersebut milik korban atau mungkin pelaku. Analisis serat dari pakaian korban atau tersangka juga bisa menjadi bukti yang menghubungkan mereka ke TKP. Balistik, yaitu studi tentang peluru dan senjata api, digunakan jika ada senjata api yang terlibat. Semua bukti ini membantu membangun kasus yang lebih kuat. Walau, dalam kasus Vina uji balistik tidak diperlukan karena pembunuhan tidak menggunakan senjata api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun