Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Sebagai Alternatif Pemikiran dalam Menghadapi Ketidakpastian Hidup

20 Juni 2024   02:56 Diperbarui: 20 Juni 2024   03:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Rodin 'The Tinker' (Image Source: ET Indonesia)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada ketidakpastian dan berbagai masalah rumit yang perlu kita selasaikan. Bukan karena kita tidak menjalaninya dengan baik, tapi memang karena seperti itulah hidup perlu dijalani, dengan menyelesaikan masalah untuk menyelesaikan masalah baru. Artinya, selama kita masih bernafas untuk hidup, masalah adalah realitas yang perlu kita hadapi, dan yang terbaik adalah dengan mempersiapakannya sedari awal.

Ketidakpastian adalah bagian yang intergral dalam kehidupan. Salah satu alasana mengapa kita berjuang adalah mengejar kepastian dalam hidup. Ketidakpastian dapat berupa banyak hal, yang bisa berupa masalah di tempat kita tinggal, di lingkungan sekitar kita, tempat kita belajar, dunia pekerjaan, hubungan, kesehatan, hingga keputusan-keputusan besar yang memengaruhi hidup kita. Sering kali, solusi yang kita cari bukanlah sesuatu yang dapat diukur dengan keuntungan materiil, tetapi lebih pada bagaimana kita memandang dan menghadapi fenomena tersebut. Di sinilah filsafat menjadi sangat relevan sebagai alternatif pemikiran. Filsafat menawarkan cara berpikir yang membantu kita mengkaji dan memahami masalah secara lebih mendalam sebelum mencari solusi praktis.

Sebagaimana kutipan yang terkenal dari Albert Einstein, "Jika saya punya waktu satu jam untuk menyelamatkan dunia, saya akan menghabiskan 55 menit untuk mendefinisikan masalah dan hanya 5 menit untuk mencari solusinya." Kutipan ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang masalah yang dihadapi. Dengan memahami esensi dan akar permasalahan, kita sebenarnya sudah berada di setengah jalan menuju penyelesaiannya.

Filsafat sebagai cara Menyikapi Ketidakpastian

Filsafat, dalam pengertian luas, adalah studi tentang pemikiran yang kritis dan analitis mengenai berbagai pertanyaan mendasar tentang eksistensi, pengetahuan, nilai, akal budi, dan bahasa. Filsafat membantu kita untuk tidak hanya mencari jawaban, tetapi juga mempertanyakan asumsi-asumsi dasar yang kita miliki tentang dunia dan diri kita sendiri.

Salah satu pendekatan filsafat yang relevan dalam menghadapi ketidakpastian adalah pemikiran skeptis. Skeptisisme mengajarkan kita untuk meragukan dan menguji keyakinan kita, menghindari kesimpulan prematur, dan membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru. Dengan bersikap skeptis, kita menjadi lebih terbuka terhadap berbagai perspektif dan lebih mampu menerima ketidakpastian sebagai bagian alami dari kehidupan.

 Filsafat Stoik, untuk Mengelola Emosi yang lebih baik

Stoikisme, sebuah aliran filsafat yang berasal dari Yunani Kuno, menawarkan pandangan yang sangat praktis dalam menghadapi ketidakpastian. Filsuf stoik seperti Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius menekankan pentingnya mengendalikan emosi dan fokus pada hal-hal yang berada di bawah kendali kita. Mereka mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada keadaan eksternal, tetapi pada sikap dan persepsi kita terhadap keadaan tersebut.

Misalnya, Marcus Aurelius dalam karyanya "Meditations" sering kali menekankan bahwa kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar diri kita, tetapi kita bisa mengontrol bagaimana kita meresponsnya. Dengan demikian, stoikisme membantu kita untuk menerima ketidakpastian dan kesulitan dengan tenang, tanpa kehilangan keseimbangan emosional kita.

 Eksistensialisme, untuk Mencari Makna dalam Ketidakpastian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun