Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Munculnya Blok Barat dan Timur pasca Perang Dunia Kedua

27 Oktober 2023   14:30 Diperbarui: 27 Oktober 2023   14:33 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munculnya blok Barat dan Timur Pasca Perang Dunia Kedua (image source: Historica Wiki)

Selama Perang Dingin, konflik regional menjadi salah satu arena utama ketegangan antara blok Barat dan blok Timur. Beberapa konflik dan intervensi regional penting antara lain perang Korea, Perang Vietnam dan Perang Afganistan.

Di wilayah Pasifik, Perang Korea, yang terjadi antara tahun 1950 hingga tahun 1953. Perang Korea adalah konflik antara Korea Utara (didukung oleh Uni Soviet dan Tiongkok) dan Korea Selatan (didukung oleh Amerika Serikat dan PBB). Perang ini berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953 dan membagi Korea menjadi dua negara, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan.

Di wilayah Asia Tenggara, Perang Vietnam, yang terjadi sejak 1955 hingga tahun 1975. Perang Vietnam adalah konflik antara Vietnam Utara (didukung oleh Uni Soviet) dan Vietnam Selatan (didukung oleh Amerika Serikat). Perang ini berakhir dengan penyatuan Vietnam di bawah pemerintahan komunis pada tahun 1975.

Di wilayah Timur Tengah, Perang Afganistan, yang terjadi sejak tahun 1979 dan berakhir pada tahun 1989. Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979, menciptakan perang saudara yang berkepanjangan. Konflik ini memiliki implikasi besar dalam Perang Dingin.

Diplomasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin mengalami berbagai tahap, termasuk periode perang retorika, periode detente (penurunan ketegangan), dan krisis-krisis serius. Salah satunya adalah Krisis Rudal Kuba yang terjadi pada tahun 1962 adalah Krisis ini adalah salah satu momen paling berbahaya dalam sejarah Perang Dingin. Amerika Serikat menemukan bahwa Uni Soviet telah mendirikan rudal nuklir di Kuba. Krisis ini hampir menyebabkan perang nuklir, tetapi akhirnya berakhir dengan penarikan rudal-rudal tersebut dan berkomitmen untuk tidak menyerang Kuba.

Perjanjian Kontrol Senjata, atau lebih dikenal sebagai "Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT)". Perjanjian ini ditandatangani pada tahun 1968 dan berupaya untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan mendorong negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk mengurangi jumlahnya.

Pasca Perang Dunia Kedua adalah periode yang menggambarkan dinamika hubungan internasional yang dipicu oleh ketegangan dari dua kubu besar, yakni Uni Sovyet di Timur dan Amerika Serikat di Barat. Pembagian dunia antara blok Barat dan blok Timur, perkembangan organisasi internasional, dan perang dingin memainkan peran utama dalam bentuk HI selama beberapa dekade ke depan.

Selama periode tersebut, konflik regional dan intervensi menjadi salah satu ciri khas Perang Dingin, dan diplomasi internasional menjadi kunci dalam mencegah eskalasi konflik. Meskipun ancaman perang nuklir selalu ada, dunia belajar dari pengalaman Perang Dunia Kedua dan berupaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas internasional melalui kerjasama internasional dan diplomasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun