Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perubahan Struktur Ekonomi Internasional Pasca Perang Dunia Pertama

27 Oktober 2023   12:30 Diperbarui: 27 Oktober 2023   13:24 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehancuran Pasca Perang Dunia pertama yang mengakibatkan Depresi ekonom di tahun 1929 (image source: Kompas.com)

Pada tahun 1933, Amerika Serikat juga memutuskan untuk keluar dari standar emas, mengakhiri keterikatan dolar dengan logam mulia. Ini membuka jalan bagi fleksibilitas moneter dan memungkinkan negara-negara untuk mengatur mata uang mereka berdasarkan kebijakan moneter yang sesuai dengan situasi ekonomi mereka. Keputusan ini menciptakan dasar untuk sistem moneter yang lebih modern.

Perang Dunia Pertama menciptakan urgensi dalam mengatur hubungan internasional dan perdagangan internasional. Beberapa perjanjian internasional penting dan organisasi diciptakan untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan perdamaian. Kebijakan negara-negara pemenang untuk memungut reparasi dari negara-negara yang kalah dalam perang menciptakan krisis ekonomi di beberapa negara Eropa, terutama Jerman. Dalam beberapa kasus, negara-negara berusaha untuk membayar reparasi dengan melakukan pinjaman internasional.

Dalam Perjanjian Versailles (1919) Selain menetapkan kewajiban reparasi bagi Jerman, Perjanjian Versailles juga menciptakan Liga Bangsa-Bangsa, yang berperan dalam mendorong kerjasama ekonomi internasional dan menjaga perdamaian. Sedang, dalam Konferensi Jenewa (1927) Konferensi ini menghasilkan Perjanjian Jenewa tentang Kredit dan Perdagangan Internasional, yang bertujuan untuk mengatasi masalah kredit dan perdagangan internasional pasca Perang Dunia Pertama.

Periode pasca Perang Dunia Pertama menyaksikan restrukturisasi ekonomi yang signifikan. Pertumbuhan industri, terutama di Amerika Serikat, membawa perubahan besar dalam produksi dan konsumsi. Sektor manufaktur berkembang pesat, dan inovasi teknologi memacu produksi massal. Hal ini menciptakan kemakmuran ekonomi yang mencirikan tahun 1920-an, dikenal sebagai "Era Kejayaan."

Di Eropa, proses restrukturisasi ekonomi membutuhkan waktu lebih lama karena dampak perang yang parah. Namun, dengan bantuan pinjaman internasional dan kredit yang disediakan oleh Amerika Serikat, banyak negara Eropa mampu memulihkan diri.

Perang Dunia Pertama membawa perubahan besar dalam struktur ekonomi internasional. Pax Britannica bergeser ke Pax Americana, dengan Amerika Serikat menjadi kekuatan ekonomi dominan. Perbankan modern berkembang, lembaga-lembaga internasional dibentuk, dan kebijakan negara memainkan peran penting dalam restrukturisasi ekonomi pasca perang. Meskipun kerugian besar di seluruh dunia, perang ini memicu inovasi dan perubahan yang membentuk tatanan ekonomi dunia pada abad ke-20.

Beberapa tahun setelah perang, banyak negara mengalami depresi ekonomi, termasuk yang terkenal adalah Great Depression atau "Depresi Besar". Depresi Besar adalah istilah yang merujuk kepada periode resesi ekonomi yang berkepanjangan yang dimulai pada tahun 1929 dan berlangsung hingga pertengahan 1930-an. Depresi Besar, adalah salah satu periode paling sulit dalam sejarah ekonomi dunia.

Ini adalah periode ekonomi yang ditandai oleh penurunan ekonomi global yang sangat dalam, pengangguran yang massal, penurunan produksi industri, serta gangguan besar dalam sistem keuangan dan perbankan. Peristiwa ini memengaruhi hampir semua aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di seluruh dunia, yang menciptakan periode yang dipenuhi oleh pengangguran yang massal, penurunan produksi industri, dan kesulitan ekonomi besar.

Pasca Perang Dunia Pertama adalah periode penting dalam sejarah HI yang membawa perubahan besar dalam tatanan politik, ekonomi, dan sosial dunia. Perjanjian perdamaian, runtuhnya kekaisaran, munculnya negara-negara baru, dan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa adalah beberapa dari banyak peristiwa yang membentuk dinamika pasca perang ini. Namun, ketidakstabilan politik, konflik regional, isolasionisme Amerika Serikat, dan perkembangan teknologi senjata juga berkontribusi pada situasi yang akhirnya memicu pecahnya Perang Dunia Kedua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun