Zionisme yang merupakan gerakan nasional Yahudi yang muncul pada akhir abad ke-19, telah memainkan peran penting dalam sejarah Israel dan perkembangan konflik Israel-Palestina. Perkembangan nasionalisme Yahudi dapat ditelusiri sejak abad ke-19, saat dimulainya gerakan nasionalisme Yahudi yang dikenal sebagai Zionisme. Gerakan ini dipimpin oleh tokoh seperti Theodor Herzl dan bertujuan untuk mendirikan "rumah nasional" bagi orang Yahudi di tanah air sejarah mereka, yaitu Tanah Israel.
Setelah Perang Dunia I, Perjanjian Sykes-Picot yang dilaksanakan antara pemerintahan Inggris dan Prancis pada tahun 1916, mengatur pembagian wilayah Timur Tengah pasca keruntuhan Kekaisaran Ottoman Turki, yang memiliki sebagian besar wilayah di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dalam pembagian tersebut wilayah Palestina termasuk dalam pengaruh Inggris. pemerintah Inggris yang menyatakan dukungan mereka terhadap pendirian "rumah nasional bagi orang-orang Yahudi" di Palestina dalam sebuah dokumen resmi yang dinamakan sebagai Deklarasi Balfour pada tahun 1917.Â
Namun, ada kelompok Yahudi yang menolak ideologi ini, bahkan menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap keyakinan agama mereka. Salah satu kelompok yang mencolok dalam penolakan terhadap Zionisme adalah Neturei Karta.
Neturei Karta adalah kelompok ultra-Ortodoks Yahudi yang anti-Zionis yang didrikan pada tahun 1938 yang memiliki motto "Yahudi bersatu melawan zionisme". Mereka menolak ideologi Zionisme, yang mendukung pendirian dan eksistensi negara Israel sebagai rumah bagi bangsa Yahudi. Mereka berpendapat bahwa pendirian negara Israel sebelum kedatangan Mesias adalah pelanggaran hukum Taurat. Kelompok ini  menolak pendirian Israel sebagai negara.
Kelompok Neturei Karta berakar dalam komunitas Yahudi ultra-Ortodoks di Yerusalem. Kelompok ini muncul pada awal abad ke-20, khususnya selama masa Mandat Britania di Palestina. Pada saat itu, beberapa pemimpin ultra-Ortodoks menentang pendirian negara Israel karena pandangan agama mereka yang menganggapnya sebagai usaha sekuler dan melanggar hukum Taurat.
Sejak tahun 1938, Naturei Karta melakuan penolakan terhadap dibentuknya negara Israel Kelompok ini menganggap Zionis sebagai entitas yang tidak sah atau berpihak kepada Palestina. Nama "Neturei Karta" sendiri berasal dari bahasa Aram yang berarti "penjaga kertas" dan mengacu pada mereka yang berpegang teguh pada hukum Taurat.
Berbeda dengan Yahudi, Zionisme yang merupakan sebuah gerakan politik keagamaan Yahudi yang menginginkan berdirinya sebuah teritori wilayah bagi warga Yahudi di Eropa. Neturei Karta menganggap negara Israel sebagai proyek yang tidak sah dan menciptakan konflik dengan komunitas internasional dan mengutuk srael yang menggunakan kekerasan dalam konflik Israel-Palestina dengan memberikan dukungan dan menyatakan solidaritas dengan orang Palestina. Neturei Karta pernah bertemu dengan pemimpin Palestina, termasuk Yasser Arafat, untuk menyatakan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina.
Neturei Karta mewakili pandangan komunitas Yahudi yang menentang eksistensi Israel, dan pendekatan mereka terhadap masalah ini terus menjadi subyek perdebatan. Kelompok ini sering berpartisipasi dalam demonstrasi anti-Zionis di seluruh dunia. Mereka sering terlibat dalam acara-acara yang menentang kebijakan pemerintah Israel, termasuk demonstrasi besar-besaran. Beberapa anggota Neturei Karta telah menolak wajib militer di Israel karena keyakinan anti-Zionis mereka.
Neturei Karta memandang hubungan antara agama dan negara sebagai penting. Mereka menekankan bahwa hanya dengan kepemimpinan Mesias yang diharapkan, Israel akan menjadi negara yang sah dalam pandangan agama. Oleh karena itu, mereka berpegang teguh pada prinsip bahwa mereka harus hidup sebagai warga negara yang setia di negara-negara di mana mereka tinggal dan tidak mengakui otoritas politik Israel.
Selain berpartisipasi dalam demonstrasi anti-Zionis di seluruh dunia, Neturei Karta juga telah melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk menyuarakan pandangan mereka. Mereka juga melakukan berbagai pertemuan dengan berbagai pemimpin dan aktivis internasional yang mendukung upaya anti-Zionis dan berdirinya negara Israel. Neturei Karta mendapat kritik keras dari banyak pihak, termasuk dari sebagian besar komunitas Yahudi. Namun, mereka juga memiliki pendukung, terutama di kalangan kelompok-kelompok anti-Zionis dan aktivis pro-Palestina.