Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertempuran Israel dan Palestina: Perebutan Tanah Suci Tiga Agama

14 Oktober 2023   16:38 Diperbarui: 14 Oktober 2023   16:38 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serangan Roket di Wilayah Gaza (Image Source: viva.co.id)

Beberapa upaya perdamaian telah dilakukan, termasuk Camp David Accords pada tahun 1978 dan Perjanjian Wye River pada tahun 1998. Namun, upaya-upaya ini seringkali mengalami kegagalan karena perselisihan yang mendalam mengenai batas-batas negara, keamanan Israel, pemukiman Yahudi di Tepi Barat, dan hak-hak orang Palestina.

Namun, upaya-upaya damai tersebut belum menghasilkan penyelesaian yang berkelanjutan. Selama beberapa dekade berikutnya, konflik terus berlanjut. Intifada Kedua (2000-2005) adalah periode ketegangan tinggi di mana serangan teroris Palestina dan operasi militer Israel mengakibatkan banyak korban jiwa.

Status Yerusalem telah menjadi sumber konflik utama. Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kotanya, sedangkan Palestina juga menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Pada tahun 2017, Amerika Serikat memutuskan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya ke sana, langkah yang menyebabkan kemarahan di seluruh dunia Arab dan Palestina.

Hingga hari ini, konflik Israel-Palestina terus berlanjut. Wilayah-wilayah Tepi Barat dan Gaza masih di bawah kendali Israel, sementara ketegangan tetap tinggi. Kekerasan, serangan roket, dan konfrontasi terus terjadi di wilayah tersebut. Solusi yang memuaskan untuk kedua belah pihak tetap menjadi tantangan yang belum terselesaikan.

Sumber konflik yang mendalam, seperti status Yerusalem, hak pengungsi Palestina, pemukiman Israel, keamanan Israel, dan perbatasan negara, tetap sulit untuk diselesaikan. Para pemimpin Israel dan Palestina seringkali kesulitan untuk mencapai kesepakatan, dan ketidakpercayaan antara kedua belah pihak menjadi hambatan utama.

Konflik Israel-Palestina telah menjadi perhatian dunia internasional. PBB dan banyak negara telah berusaha untuk memediasi dan mendukung upaya perdamaian. Beberapa negara dan organisasi non-pemerintah telah memainkan peran penting dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang terdampak konflik.

Selain itu, isu Israel-Palestina juga merupakan salah satu masalah paling penting dalam diplomasi Timur Tengah. Pada tahun 2020, Amerika Serikat memediasi perjanjian normalisasi antara Israel dan beberapa negara Arab, yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham, meskipun ini tidak termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Tantangan untuk masa depan tetap besar. Warga Israel dan Palestina masih terjebak dalam konflik yang berkelanjutan yang telah memakan banyak korban jiwa dan menyebabkan penderitaan yang tidak terhitung jumlahnya. Kedua belah pihak memiliki kepentingan dalam mengakhiri konflik dan memastikan masa depan yang lebih stabil dan damai untuk wilayah tersebut. Tantangan masa depan adalah untuk menyongsong perdamaian yang berkelanjutan di wilayah Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun