Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kapitalisme: Pasar Bebas, Tanpa Kontrol Otoritas

19 Agustus 2023   10:31 Diperbarui: 19 Agustus 2023   10:32 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : YourDictonary

Di era modern ini, kapitalisme telah menjadi istilah yang umum didengar dan sering menjadi topik perbincangan di berbagai konteks. Aktivisme yang muncul di tengah masyarakat sebagai respons terhadap berbagai kenaikan harga pokok sering kali dikaitkan dengan kritik terhadap "dampak kapitalisme." Berbagai opini masyarakat disebarkan melalui berbagai media, termasuk surat kabar, yang mencakup pandangan yang beragam terhadap isu ini. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kapitalisme?

Kapitalisme adalah salah satu doktrin dalam politik ekonomi. Sebuah gagasan yang menganjurkan penerapan kegiatan produksi ataupun kepemilkan darii berbagai alat produksi tersebut dilakukan oleh pihak non-otoritas, atau swasta. Penerapan dari kapitalisme perlu didukung oleh penerapan pasar bebas sebagai alur yang mengatur distribusi barang dan jasa. Dalam kapitalisme, persaingan dan mekanisme pasar yang efisien, sumber daya akan dialokasikan secara optimal, dan harga akan mencerminkan nilai sebenarnya, untuk itu campur tangan pemerintah sangat dibatasi dalam aktivitas ekonomi.

Individu, baik yang bersifat perseorangan atau korporasi memiliki hak untuk memiliki dan mengendalikan operasional dari perusahaan yang mereka ciptakan sendiri. Inisiatif dan kompetisi dianggap sebagai faktor pendorong utama dalam menciptakan kemajuan ekonomi dan kemakmuran. Para pelaku ekonomi berusaha mencari keuntungan melalui pertukaran barang dan jasa di pasar bebas, di mana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Implementasi dari kapitalisme dapat dilihat dalam berbagai negara di dunia yang menerapkan kapitalisme sebagai sistem ekonomi, salah satunya adalah Amerika Serikat.

Tentu saja hal ini beralasan, karna apabila merujuk pada landasan dimana gagasan ini diterapkan ketika Amerika Serikat baru saja berdiri di abad ke-18, yang diiringi dengan prinsip dasar dan nilai-nilai individualisme, kebebasan ekonomi, dan kepemilikan pribadi. Kapitalisme sendiri tercerminkan dalam konstitusi AS, yang menempatkan pasar bebas sebagai mekanisme utama dalam mengatur perdagangan dan distribusi sumber daya di AS.

Secara efektif, Amerika Serikat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang pesat selama beberapa decade awal. Kepemilikan individu atas perbendaharaan tanah, sumber daya, dan produktivitas usaha memberikan dorongan bagi kesadaran baru masyarakat untuk menghadirkan inovasi, menjangkau investasi, dan memajukan ekonomi melalui pertumbuhan bisnis yang dapat diupayakan. Beberapa industri, seperti industri baja, minyak, dan kereta api, berkembang pesat dan menghasilkan kemajuan teknologi yang signifikan di AS.

Kapitalisme telah menjadi sistem ekonomi yang dominan di banyak negara Barat dan telah mempengaruhi kebijakan dan praktik ekonomi global. Kesadaran baru ini mendorong munculnya kelas pengusaha dan pelaku bisnis yang sukses di AS. Menggeliatnya perekonomian didorong oleh semangat kewirausahaan dan kompetisi yang tinggi di pasar modal ataupun komoditas. Investasi dan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan berwirausaha menjadi pendorong utama bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi yang beragam. Namun, secara berkala, Kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin menjadi isu yang kritis diperbincangkan di AS, terutama dalam urusan kesejahteraan kaum pekerja. Meskipun kapitalisme memberikan peluang bagi kesuksesan bagi banyak orang, beberapa orang atau kelompok mungkin tertinggal dalam akses ke peluang ekonomi yang setara. Kompleksitas penerapan kapitalisme di Amerika Serikat mencerminkan kompleksitas dan tantangan dari penerapan sistem ekonomi ini di AS, terutama dalam langkah pengadopsiannya di negara dengan UMKM yang masih marak, salah satunya di Indonesia.

Kehadiran pemerintah dalam menyikapi dan mengatasi masalah ini menjadi topik perbincangan yang disikapi secara beragam. Pandangan tersebut berada di dua sisi yang berseberangan. Di satu sisi, mereka memandang pemerintah harus memiliki peran yang lebih aktif dalam menciptakan kesetaraan sosial dan perlindungan sosial bagi warga negaranya. Sementara disisi yang lain, masyarakat percaya bahwa intervensi pemerintah harus tetap terbatas untuk menjaga kebebasan ekonomi dan menghindari gangguan pasar yang inklusif.

Negara yang berbeda dapat mengadopsi berbagai bentuk kapitalisme, menggabungkan kebijakan yang digerakkan oleh pasar dengan berbagai tingkat intervensi pemerintah dan program kesejahteraan sosial. Seperti halnya sistem ekonomi apa pun, efektivitas dan keadilan kapitalisme bergantung pada penerapannya dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi kekurangannya. Hingga saat ini, kapitalisme tetap menjadi topik yang relevan dan kompleks dalam berbagai konteks global, terutama dalam menyikapi perubahan iklim yang semakin mengglobal dakibatkan oleh berbagai kegiatan produksi kapitalistik.

Meskipun Kapitalisme telah membawa kemajuan teknologi, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kapitalisme juga menghadapi kritik dan perdebatan mengenai isu-isu sosial dan ekonomi yang muncul akibat ketidakseimbangan distribusi kekayaan dan kesempatan. Negara-negara lain di dunia juga menghadapi tantangan yang serupa dalam implementasi kapitalisme sesuai dengan konteks dan karakteristik masyarakatnya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun