Dalam film Oppenheimer (2023) diceritakan bahwa Julius Robert Oppenheimer, yang merupakan seorang ilmuan dan pimpinan proyek paling rahasia dalam kebijakan pembuatan Bom Atom pada perang dunia kedua, terpilih oleh Brigadir Jenderal Leslie R. Groves, Jr., seorang perwira militer Amerika Serikat yang merupakan kepala Manhattan Project. Groves memilih Oppenheimer berdasarkan rekomendasi dari para ilmuwan dan penasihatnya untuk menjadi direktur ilmiah proyek Manhattan.
Dalam film itu diceritakan bahwa Setelah masa Proyek Manhattan dan berakhirnya Perang Dunia II, J. Robert Oppenheimer menghadapi masalah dengan pemerintah AS terkait keamanan nasional. Pada awal tahun 1950-an, suasana politik di Amerika Serikat sedang dipenuhi oleh ketegangan Perang Dingin dan ketakutan akan perang nuklir dengan Uni Soviet. Dalam situasi ini, terjadi peningkatan kekhawatiran tentang spionase dan aktivitas subversif yang dapat membahayakan keamanan negara.
Oppenheimer, sebagai seorang fisikawan terkemuka dan peran utamanya dalam Proyek Manhattan, menjadi sorotan dan diperiksa secara cermat oleh Badan Keamanan Internal (Security Clearance Board) yang bertanggung jawab untuk menilai dan memperbarui security clearance para pejabat pemerintah dan ilmuwan.
Security clearance dalam Los Alamos memiliki peran penting dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi serta fasilitas yang terkait dengan kegiatan riset dan pengembangan nuklir di sana. Los Alamos adalah lokasi utama dari Proyek Manhattan, tempat di mana bom atom dikembangkan selama Perang Dunia II.
Security clearance atau izin keamanan adalah proses yang digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menilai dan memverifikasi latar belakang individu yang ingin mengakses informasi rahasia dan fasilitas yang sensitif dari pemerintah. Tujuan dari security clearance adalah untuk memastikan bahwa individu yang diberi izin memiliki keandalan dan kesetiaan untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan nasional.
Proses security clearance sangat ketat dan dapat memakan waktu yang lama. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memastikan bahwa individu yang diberikan izin keamanan dapat diandalkan dan dapat dipercaya untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi nasional.
Proses security clearance melibatkan serangkaian pemeriksaan latar belakang yang ketat, termasuk wawancara, pemeriksaan catatan keuangan, pemeriksaan kriminal, pemeriksaan referensi pribadi dan profesional, serta pemeriksaan rekam medis. Proses ini juga mencakup pemeriksaan terhadap hubungan dan afiliasi individu dengan organisasi atau entitas asing yang dapat menimbulkan potensi ancaman terhadap keamanan nasional.
Prosedur tersebut dirancang untuk mengidentifikasi potensi risiko keamanan dan memastikan bahwa hanya individu yang dapat dipercaya dan memiliki dedikasi terhadap keamanan yang tinggi yang dapat diizinkan untuk terlibat dalam proyek ini. Selain itu, pentingnya keamanan ini terus berlanjut dalam proyek-proyek penelitian nuklir dan fasilitas militer sensitif lainnya hingga saat ini.
Pada tahun 1954, Oppenheimer menghadapi persidangan keamanan (security hearing) yang mencakup pemeriksaan atas sikap politiknya, hubungan pribadi, serta pandangan tentang senjata nuklir. Dalam persidangan tersebut, dia juga dituduh memiliki hubungan dengan individu yang dianggap berbahaya oleh pemerintah.
Hasil dari persidangan tersebut menyebabkan pengurangan status security clearance-nya. Meskipun status security clearance-nya tidak dicabut sepenuhnya, pengurangan ini mengakibatkan aksesnya ke informasi dan fasilitas rahasia terbatas, dan dia tidak lagi memiliki akses penuh ke informasi sensitif seperti sebelumnya.