Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Sarjana Hubungan Internasional. Pembaca, Penulis dan Analis Sosial.

Tertarik pada isu politik, hukum, filsafat dan dinamika global. Sesekali mengulas kultur populer dan review film.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manhattan Project: Kehancuran dan Perdamaian

2 Agustus 2023   17:01 Diperbarui: 2 Agustus 2023   17:58 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.lib.uchicago.edu/about/news/science-and-conscience-chicagos-met-lab-and-the-manhattan-project/put

Dukungan pada pengembangan bom nuklir merupakan prestasi ilmiah dan teknologi yang luar biasa pada masanya. Proyek Manhattan membuktikan kekuatan penemuan dan inovasi manusia dalam fisika nuklir. membentuk basis pengetahuan nuklir yang esensial bagi pengembangan teknologi nuklir masa depan, termasuk aplikasi energi nuklir yang damai.

Namun di sisi lain, penggunaan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan kematian dan penderitaan yang besar bagi warga sipil dengan dampak yang begitu dahsyat pada manusia. Selain akibat langsung dari ledakan bom nuklir, uji coba senjata nuklir selanjutnya juga berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia. Pengembangan bom nuklir oleh AS membuka ini juga membuka era perlombaan senjata nuklir selama Perang Dingin, meningkatkan ketegangan internasional dan potensi ancaman kehancuran massal.

Terlepas dari semua Pro dan Kontra yang menyertai nama Manhattan Project Sebagai sebuah nama proyek besar pengembangan pengetahuan modern dan pkehancuran massal di Hirosima dan Nagasaki, nama "Proyek Manhattan" telah menjadi ikon dalam sejarah pengembangan senjata nuklir dan menjadi simbol era ketegangan nuklir yang berlanjut selama Perang Dingin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun