Mohon tunggu...
Thoriq Akbar
Thoriq Akbar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Wartawan buletin, penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Kasih Sayang, Bukan Manja

6 Mei 2014   04:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita mendengar di banyak buku tentang Ibu & Anak  bahwa buah hati kita butuh kasih sayang. Tapi, saat kita memberikannya perhatian lebih seperti membelikannya banyak mainan,  buah hati kita malah menjadi bergantung pada kita dan mulai menjadi manja. Kemudian, setelah kita capek dengan tingkah laku anak yang sangat mengganggu, kita memarahinnya. Kita akhirnya berpandangan bahwa dalam mengasuh anak harus mengambil jalan kekerasan disadari atau tidak.

Mungkin cerita di bawah ini mirip dengan kehidupan anda

Kita habis gajian. Setelah anda berdiskusi dengan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk pergi ke suatu tempat wisata dnegan mengajak anak yang masih balita. Saat anda sampai disana anak anda merengek-rengek minta dibelikan mobil-mobilan. Tentu saja dengan senang hati anda menuruti keinginan buah hati anda. Setelah puas berkeliling tempat wisata, anda sekeluarga pulang. di tengah perjalanan anda berhenti di sebuah hypermart untuk membeli kebutuhan dapur. Saat anda berkeliling hypermart, anak anda menemukan sebuah mainan yang menurutnya menarik. Lagi,  anak anda kembali merengek minta dibelikan mainan yang harganya sangat mahal. dengan terpaksa anda membelikannya. Saat anda tiba di rumah anak anda senang sekali dengan mainan baru yang anda berikan. begitu anda masuk ke rumah, anak anda langsung bermain mainan yang sangat mahal itu. Anda merasa agak lega karena melihat anak anda puas dengan mainan itu. Belum 7 menit anak anda memegang mainan yang hargannya mahal itu, dia merusakkannya. Anda marah besar, karena anda mengorbankan banyak sekali kebutuhan demi menebus mainan itu.

Kita semua cenderung memberikan semuanya demi anak. Kita rela mengorbankan apa saja demi anak. Kemudian saat anak anda mulai menunjukkan gejala manja, hal ini membuat anda shock.

Sebenarnya, yang anak butuhkan hanyalah kasih sayang, bukan mainan dengan harga selangit. Bahkan, jika anda termasuk keluarga kecil yang memiliki budget terbatas pun anda masih bisa memberikannya kasih sayang anda pada buah hati. Kita sering salah mengenai ini. Kita sering menganggap disadari atau tidak bahwa kebutuhan anak adalah mainan dan hiburan. Ingat yang anak butuhkan adalah perhatian dan kasih sayang.

Lagi, jangan pernah menganggap memberi perhatian dan memanjakan itu sama. Memang ada perbedaan yang sangat tipis diantara dua kata itu. Dan kabar buruknya, anda sering menyalah artikan antara memanjakan dan memberi perhatian itu sama

Berilah anak anda perhatian. Agar anak anda lebih memperhatikan kalau anda tulus, saat dia berusaha menyampaikan sesuatu kepada anda atau saat anda akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting kepada anak anda, usahakan tinggi anda dan anak sama. Berjongkoklah sejajar dengan tinggi anak anda. jika anak anda duduk, buat agar tinggi anda dan tinggi anak anda sama. Hal ini akan membuat anak anda merasa lebih diperhatikan dan dengan mudah menerima informasi dari anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun