Mohon tunggu...
Thoriq Imtiyaz
Thoriq Imtiyaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mahasiswa uin jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Taktik Retorika Politisi: Seni Persuasi dalam Dinamika Sosial dan Politik

7 Mei 2024   23:30 Diperbarui: 7 Mei 2024   23:32 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Muhammad Thoriq Imtiyaz

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Retorika memiliki tiga macam pengertian yang sesuai fungsinya. Pertama adalah seni berbicara, yang mengacu pada keahlian dalam menyampaikan pesan secara lisan. Kedua, retorika melibatkan seni membujuk atau memengaruhi khalayak pendengar, di mana penyampai pesan berusaha untuk mempengaruhi pandangan atau tindakan mereka. Ketiga, retorika mencakup seni berbicara efektif, yang menekankan penggunaan bahasa dengan tepat dan efisien dalam komunikasi.

Dalam prakteknya, politisi menggunakan retorika persuasif untuk memengaruhi khalayak media, terutama melalui ceramah persuasif.

Ceramah persuasif seorang politisi adalah ceramah yang mengandung ajakan atau bujukan kepada pendengar untuk melakukan tindakan tertentu.

Ceramah persuasif politisi berisi pesan dan ajakan kepada pendengar untuk memengaruhi atau mengajak, yang seringkali digunakan dalam proses negosiasi.

Pentingnya seni berbicara yang membujuk atau memengaruhi terlihat dalam ceramah persuasif karena tujuan utamanya bagi seorang politisi adalah meyakinkan konsituennya dan kadang-kadang mengubah pendirian pemilih yang sudah ada

Contohnya, seorang politisi menggunakan retorika persuasif untuk menjanjikan penurunan harga pangan serta pemberian pendidikan dan layanan kesehatan gratis, dengan syarat masyarakat memilihnya sebagai anggota legislatif.

Secara ringkas, retorika politisi adalah kemampuan berbicara persuasif yang digunakan untuk memperkuat citra pribadi, mengungkapkan visi, dan membentuk pandangan masyarakat.

Pidato persuasif politisi seringkali berhasil menginspirasi, menggerakkan massa, bahkan menciptakan babak baru dalam sejarah suatu negara.

Retorika politisi sering digunakan untuk kampanye negatif terhadap lawan politik, menarik perhatian konstituen dengan janji-janji program kampanye, dengan tujuan mendapatkan dukungan dalam pemilihan, baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun