Gangguan pada kulit seringkali menimbulkan rasa gatal dan ruam merah di kulit bahkan dalam beberapa kasus penyakit kulit, menyebabkan nanah dan darah. Salah satu penyebab penyakit kulit adalah karena adanya koloni bakteri S. aureus yang menginfeksi kulit. Bakteri ini menyebabkan rasa gatal pada dikulit, menimbulkan ruam merah dan bengkak. Pada dasarnya seseorang yang mengalami gangguan kulit akan berusaha menyembuhkannya dengan berbagai cara. Salah satu cara yang diketahui ampuh menyembuhkan penyakit kulit adalah menggunakan sari jeruk nipis.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) merupakan tanaman obat keluarga yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sari buahnya sering digunakan untuk mengurangi ketombe, mengobati berbagai infeksi seperti jerawat dan infeksi saluran kemih. Beberapa penelitian menyebutkan jika sari buah jeruk nipis mengandung fitokimia seperti minyak atsiri, Flavonoid, saponin, dan asam organik lainnya seperti asam sitrat dan asam askorbat yang memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
berdasarkan gambar hasil penelitian, tanda panah merah merupakan zona hambat pertumbuhan bakteri S. Aureus yang menunjukkan bahwa sari jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau mempunyai daya anti bakteri terhadap S. Aureus. Kandungan fitokimia yang terdapat pada sari jeruk nipis yang memiliki kemampuan menhambat bakteri menyebabkan banyak masyarakat di pedesaan sering kali menggunakan jeruk nipis sebagai obat altrnatif untuk mengurangi dan menyembuhkan rasa gatal yang diakibatkan oleh kulit yang terinfeksi bakteri S. Aureus atau bakteri penyebab rasa gatal pada kulit. Masyarakat pedesaan yang terbiasa menggunakan bahan-bahan alami sebagai obat, berusaha menemukan solusi untuk masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri S. Aureus, jeruk nipis menjadi obat alternatif yang digunakan karena dipercaya dapat menyembuhkan rasa gatal pada kulit.Â
Obat alternatif tersebut didapatkan dari resep turun menurun. Banyak gadis-gadis di pedesaan yang seringkali menggunakan sari atau perasan jeruk nipis sebagai masker untuk menyembuhkan jerawat atau bruntusan. tetapi karena mengandung senyawa asam yang dapat penyebabkan iritasi hingga perih, maka diadakan penelitian tentang konsentrasi sari jeruk nipis yang aman bagi kulit. hasil dari penelitian menyebutkan jika pada konsentrasi 20% hingga 25% adalah konsentrasi sari jeruk nipis yang aman bagi kulit, tetapi untuk seseorang yang memiliki kulit sensitif dapat berkonsultasi pada tenaga medis seperti dokter terlebih dahulu agar tidak menimbulkan penyakit yang lebih parah.
setelah adanya penelitian tentang konsentrasi yang aman bagi kulit, banyak penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat awam dan menggandeng pelaku home industri untuk memanfaatkan sari jeruk nipis sebagai bahan kesehatan karena daya antibakterinya. Salah satu contohnya adalah produk sabun, hand sanitizer, dll yang menggunakan sari jeruk nipis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H