Mohon tunggu...
Thoriq jabal al qubais
Thoriq jabal al qubais Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

literasi perihal filsafat islam, tasawuf, sejarah peradaban islam, pendidikan, pendidikan islam, pendidikan barat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Landasan Pengambangan Program Sekolah Unggulan Islam Terpadu

5 November 2024   07:22 Diperbarui: 5 November 2024   07:30 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sekolah unggulan hadir dengan visi jauh ke depan yang menekankan pada kualitas pendidikan tinggi tanpa diskriminasi. Menurut Wardiman, proses belajar mengajar bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga sebagai sarana untuk mengelola sumber daya manusia, menghasilkan generasi dengan wawasan dan kualitas unggul. Istilah "unggulan" sendiri merujuk pada sesuatu yang lebih tinggi atau terbaik.

Di Indonesia, terdapat dua jenis lembaga pendidikan formal, yaitu sekolah umum (SD, SMP, SMU) dan sekolah agama (MI, MTs, MA). Kemudian, berkembang konsep Sekolah Islam Terpadu (SIT), yang mengutamakan penerapan konsep pendidikan berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. SIT bertujuan untuk mengintegrasikan ajaran Islam serta budaya dan peradaban Islam dalam pendidikan, mewariskan nilai-nilai tersebut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengembangan program pendidikan di Sekolah Islam Terpadu didasarkan pada beberapa landasan, untuk hal itu, mari kita brakae down satu persatu

Pertama: Landasan Spiritual: Sekolah Islam Terpadu dibangun berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai dasar utama. Pendidikan Islam ini memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari sistem pendidikan lain, dengan menekankan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.

Kedua: Landasan Terintegratif: Pendidikan Islam harus menggabungkan pendekatan normatif deduktif yang bersumber pada ajaran Islam, dengan pendekatan normatif induktif yang memperhatikan kebutuhan budaya bangsa serta cita-cita kemerdekaan.

Ketiga: Landasan Regulasi: Pendidikan Islam harus memperhatikan pemerataan kesempatan bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang latar belakang. Prinsip "link and match" harus diterapkan, yakni pendidikan harus relevan dengan tuntutan pembangunan saat ini dan masa depan. Kualitas pendidikan juga menjadi fokus, yang mencakup kualitas proses belajar mengajar (KBM) dan hasil yang dicapai oleh peserta didik.

Keempat: Strategi Pengembangan Program Pendidikan: Strategi pengembangan program unggulan mencakup pola umum dalam kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Program unggulan harus tetap relevan dengan perkembangan zaman, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai dasar pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an.

Kelima: Model Implementasi Strategi Pengembangan: Pengembangan pendidikan Islam harus menggunakan pendekatan interdisipliner yang mencakup aspek filosofi, pedagogi, psikologi, dan sosiologi. Tujuan akhirnya adalah untuk membentuk individu yang bermoral, mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan iman dan takwa (imtaq), serta mendewasakan siswa sesuai dengan fitrah insaniah yang diberikan oleh Allah SWT.

Sekolah Islam Terpadu (SIT) hadir untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Dengan pijakan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, SIT mengintegrasikan pendekatan yang sesuai dengan norma agama serta tuntutan zaman. Fokus utama SIT adalah menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kokoh dan berpegang pada iman. Pengembangan program di SIT menekankan pada kesesuaian dengan perkembangan zaman, sambil tetap berpegang teguh pada ajaran Islam. Dengan pendekatan interdisipliner, SIT berupaya membentuk individu yang seimbang antara ilmu pengetahuan dan keimanan, sehingga siap menghadapi tantangan masa depan. wallahu a'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun