Sekolah unggulan hadir dengan visi jauh ke depan yang menekankan pada kualitas pendidikan tinggi tanpa diskriminasi. Menurut Wardiman, proses belajar mengajar bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga sebagai sarana untuk mengelola sumber daya manusia, menghasilkan generasi dengan wawasan dan kualitas unggul. Istilah "unggulan" sendiri merujuk pada sesuatu yang lebih tinggi atau terbaik.
Di Indonesia, terdapat dua jenis lembaga pendidikan formal, yaitu sekolah umum (SD, SMP, SMU) dan sekolah agama (MI, MTs, MA). Kemudian, berkembang konsep Sekolah Islam Terpadu (SIT), yang mengutamakan penerapan konsep pendidikan berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. SIT bertujuan untuk mengintegrasikan ajaran Islam serta budaya dan peradaban Islam dalam pendidikan, mewariskan nilai-nilai tersebut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengembangan program pendidikan di Sekolah Islam Terpadu didasarkan pada beberapa landasan, untuk hal itu, mari kita brakae down satu persatu
Pertama: Landasan Spiritual: Sekolah Islam Terpadu dibangun berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai dasar utama. Pendidikan Islam ini memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari sistem pendidikan lain, dengan menekankan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.
Kedua: Landasan Terintegratif: Pendidikan Islam harus menggabungkan pendekatan normatif deduktif yang bersumber pada ajaran Islam, dengan pendekatan normatif induktif yang memperhatikan kebutuhan budaya bangsa serta cita-cita kemerdekaan.
Ketiga: Landasan Regulasi: Pendidikan Islam harus memperhatikan pemerataan kesempatan bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang latar belakang. Prinsip "link and match" harus diterapkan, yakni pendidikan harus relevan dengan tuntutan pembangunan saat ini dan masa depan. Kualitas pendidikan juga menjadi fokus, yang mencakup kualitas proses belajar mengajar (KBM) dan hasil yang dicapai oleh peserta didik.
Keempat: Strategi Pengembangan Program Pendidikan: Strategi pengembangan program unggulan mencakup pola umum dalam kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Program unggulan harus tetap relevan dengan perkembangan zaman, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai dasar pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an.
Kelima: Model Implementasi Strategi Pengembangan: Pengembangan pendidikan Islam harus menggunakan pendekatan interdisipliner yang mencakup aspek filosofi, pedagogi, psikologi, dan sosiologi. Tujuan akhirnya adalah untuk membentuk individu yang bermoral, mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan iman dan takwa (imtaq), serta mendewasakan siswa sesuai dengan fitrah insaniah yang diberikan oleh Allah SWT.
Sekolah Islam Terpadu (SIT) hadir untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Dengan pijakan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, SIT mengintegrasikan pendekatan yang sesuai dengan norma agama serta tuntutan zaman. Fokus utama SIT adalah menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kokoh dan berpegang pada iman. Pengembangan program di SIT menekankan pada kesesuaian dengan perkembangan zaman, sambil tetap berpegang teguh pada ajaran Islam. Dengan pendekatan interdisipliner, SIT berupaya membentuk individu yang seimbang antara ilmu pengetahuan dan keimanan, sehingga siap menghadapi tantangan masa depan. wallahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H