Mohon tunggu...
Thoriq Aqil
Thoriq Aqil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Vokasi Prodi D-IV Perbankan dan Keuangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Konsumtif Jadikan Generasi Muda Malas Menabung

15 Desember 2022   22:28 Diperbarui: 15 Desember 2022   22:36 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya konsumtif merupakan suatu kecenderungan sebuah perilaku dimana seseorang yang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli sesuatu bukan berdasarkan kebutuhan namun melainkan membeli secara tidak terencana. Perilaku konsumtif adalah tingkah laku atau gaya hidup yang senang akan membelanjakan uang hingga dalam skala besar tanpa pertimbangan yang matang. Mengutip dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif adalah bersifat konsumsi, yaitu hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri. Tanpa disadari di zaman modern yang serba digital dan cepat ini, kita jadi mudah sekali memenuhi kebutuhan dan keinginan. Dari berbagai kalangan generasi semua telah berbondong-bondong untuk ikut merasakan berbagai kemudahan pada zaman modern ini.  Tak banyak yang tahu pula bahwa sebenarnya mereka sudah masuk ke dalam budaya konsumtif.
Sebenarnya perilaku konsumtif telah ada sejak dahulu kala. Namun, ssekarang di era modern ini peluangnya semakin terbuka lebar sebab adanya internet dengan belanja online. Tidak memungkiri  bahwa sebenarnya belanja online merupakan fasilitas positif yang dapat membawa dampak baik jika kita sebagai konsumen mampu memanfaatkannya dengan bijak. Dengan adanya belanja online kita menjadi praktis sehingga tidak perlu repot keluar rumah, tanpa ongkos transportasi, tapi kita tetap bisa berbelanja. Belanja online dapat berdampak baik apabila kita sebagai konsumen merencanakan terlebih dahulu dengan matang sebelum berbelanja dan dapat memillah-milah belanja sesuai dengan skala prioritas. Tentunya sesekali kita berbelanja untuk memenuhi keinginan boleh saja, asalkan sudah terencana terlebih dahulu dan tidak melebihi dari skala prioritas dari barang kebutuhan.
Budaya konsumtif yang seringkali dilakukan oleh kaum generasi muda dipengaruhi oleh budaya digital dan masifnya penggunaan internet dalam keseharian. Peran internet inilah yang menjadi sangat penting dalam kehidupan generasi muda dengan menjadi latar belakangnya perilaku budaya konsumtif tersebut. Dengan hadirnya internet ini, berbagai macam transaksi jual-beli dapat menjadi semakin praktis, baik dalam bidang F&B, travelling, Shopping, bahkan kebutuhan sehari-hari. Selain dari adanya pengaruh internet, pengaruh pergaulan dan lingkungan pun juga ikut andil dalam melatar-belakangi munculnya budaya konsumtif. Kaum generasi muda yang dimana lingkungan pergaulannya berada di lingkungan konsumtif, besar kemungkinan akan terbawa arus dan akan memiliki sifat perilaku konsumtif pula. Mereka akan mengikuti gaya, fashion, trend, dan hal lain agar tidak kalah dengan teman dalam lingkungan pergaulannya tersebut.  
Seseorang dengan perilaku hidup konsumtif akan cenderung membeli dan menggunakan barang tidak berdasarkan pertimbangan yang matang. Bahkan, individu tersebut justru cenderung memilih mengonsumsi barang dalam jumlah yang sangat banyak serta mementingkan kepuasan dan keinginan semata. Dari sisi perencanaan keuangan, jelas perilaku ini tentu akan dianggap kebiasaan yang tidak baik sebab dapat menimbulkan pemborosan dan tidak terencananya alokasi finansial. Sehingga generasi muda yang telah terpengaruh oleh budaya konsumtif akan sulit mengalokasikan uangnya untuk menabung. Selain itu, kepemilikan benda juga dapat membuat jurang antara kaya dan miskin makin kentara. Akibatnya, muncul kesenjangan sosial yang tinggi. Tidak hanya itu, inflasi juga mengintai sebagai dampak dari budaya konsumtif.  

Budaya konsumtif selalu lekat dengan gaya hidup modern yang serba praktis dan digital. Hal ini tentu saja didukung dengan teknologi canggih yang telah berkembang pesat sehingga memudahkan berbagai kebutuhan dan yang terpenting adalah adanya daya beli. Disatu sisi, pola dan gaya hidup budaya konsumtif memberikan kenikmatan dan kepuasan baik secara fisik dan psikologis. Ketika masih memiliki kemampuan daya beli, perilaku konsumtif memang memuaskan, kita dapat membeli segala sesuatu yang tidak hanya sekadar apa yang menjadi kebutuhan, namun juga yang diinginkan. Sehingga tanpa disadari, perilaku tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan bahkan melekat membentuk karakter yang akan sulit untuk diubah apalagi dihilangkan. Apabila sudah terlanjur memiliki perilaku konsumtif, yang dimana sebuah kebiasaan buruk ini masih dapat dirubah selama adanya kemauan dan kemampuan mengendalikan diri dan melakukan beberapa langkah yakni mulai menabung, membuat anggaran keuangan, prioritaskan kebutuhan, sebisa mungkin kurangi berada  di lingkungan yang mengundang perilaku konsumtif seperti Pusat Perbelanjaan dan Mall, Berinvestasi dan  Rencanakan dengan matang sebelum membeli barang.
Budaya menabung merupajan suatu budaya penting yang seharusnya wajib dimiliki oleh generasi muda. Sederhananya, menabung merupakan sebuah kegiatan mengalokasikan sebagian uang atau pendapatan yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut. Manfaat menabung akan diperoleh di masa depan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan. Menabung merupakan pola perilaku hidup hemat dan pembangunan karakteristik untuk tidak melakukan pemborosan dan memang perlu ditanamkan sedari dini.Minat generasi muda terkait kesadaran untuk menabung masih relatif rendah.  Survei OJK (2019) menunjukkan kalangan milenial hanya memiliki tingkat literasi sebesar 32,1%, sedangkan usia 25-35 tahun memiliki tingkat literasi sebesar 33,5%. Padahal, BPS (2021) menunjukkan bahwa jumlah generasi milenial mencapai 24% dari total penduduk dan peran nya sangat krusial bagi perekonomian. Adapun, hanya 35,1% milenial yang memiliki rumah sendiri, sedangkan sisanya yakni 51,1% pendapatan milenial habis untuk kebutuhan bulanan (Andriani, 2020). Oleh sebab itu diperlukan kesadaran generasi muda akan pentingnya menabung sejak dini agar mencapai kesejahteraan menabung.
Menabung di rumah merupakan opsi yang paling mudah bagi seseorang yang baru menabung. Namun seharusnya di masa modern saat ini semakin mudah untuk menabung. Jadi tidak hanya budaya konsumtif saja yang difasilitasi teknologi yang canggih dan praktis namun budaya menabung juga telah memili perkembangan teknologi yang begitu pesat dan semakin praktis sehingga kita dapat menabung tanpa membuang banyak waktu. Di era modern sekarang memiliki tempat menabung yang dijamin aman yaitu dengan menabung di bank dan pada sekuritas yang telah berizin OJK. Dari beberapa pilihan tersebut terdapa beberapa opsi pilihan yang dapat dipilih oleh generasi muda untuk masa depannya yaitu
1.Rekening Tabungan
Rekening tabungan dari tiap bank cenderung menjadi tempat menabung yang sangat aman dan terjamin. Bahkan saat ini telah tersedia berbagai platform yang membuat kita dapat mengakses rekening tabungan darimana saja dengan adanya mobile banking hingga bank digital.
2.Deposito
Deposito juga termasuk produk perbankan yang bisa menjadi opsi tempat menabung yang aman. Namun tidak seperti rekening tabungan biasa yang dapat diambil kapan saja ketika kita membutuhkannya, penarikan dana di deposito hanya dapat dilakukan ketika jangka waktu yang sesuai kesepakatan yang ada. Tersedia beberapa jangka waktu penarikan deposito yaitu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
3.Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu opsi tempat menabung yang aman dan mudah bagi generasi muda yang baru memulai budaya menabung yang sekaligus menjadi sarana investasi yang menjanjikan. Reksa dana ini dapat diartikan sebagai wadah untuk menghimpun dana dari pemodal yang nantinya akan dikelola oleh manajer investasi yang berizin untuk dapat memperoleh keuntungan. Reksa dana ini seringkali menjadi opsi sebagai tempat menabung yang cukup aman karena tidak perlu modal besar untuk menaruh uang di tempat ini dimana potensi keuntungan yang cukup menjanjikan dengan risiko yang kecil.

Menabung merupakan salah satu bentuk dan cara aktif dalam pengelolaan finansial berkelanjutan di masa depan. Teruntuk generasi muda, tidak ada salahnya untk mulai menabung karena tabungan kita nanti dapat menjadi alternative penyelamat kita di masa depan yang seringkali membutuhkan dana yang tidak terduga dalam waktu yang singkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun