Mohon tunggu...
Thooriq Amrillah
Thooriq Amrillah Mohon Tunggu... Petani - Wong Ndeso

Dimanapun bisa belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hikmah dibalik Corona

10 April 2020   22:33 Diperbarui: 23 April 2020   17:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Diakhir thn 2019 tepatnya pada bulan Desember, ada sebuah virus yang muncul di kota Wuhan,China, Virus ini dinamakan dengan Coronavirus Deases 19 atau CoviD19. Virus ini dinggap biasa saja oleh masyarakat, mereka hanya bersikap apatis, namun ketika penyebarannya yang begitu cepat dan dengan cepat pula memakan banyak korban, maka barulah muncul  kekhawatiran masyarakat terhadap virus ini. Virus ini bisa menyebar melalui udara, kontak langsung dengan penderita atau karena jarak antara mereka dengan penderita yang berdekatan , sehingga virus ini akan masuk kedalam tubuh manusia dan menyerang sistem pernapasan. Dalam beberapa pekan kemudian, virus ini terus menyebar ke daerah-daerah yang lain di China dan pandemic hampir keseluruh dunia, hingga tercatat pada tanggal 02 Maret 2020, presiden republik Indonesia bapak Ir,H Jokowidodo mengumumkan bahwa ada 2 orang warga negara Indonesia yang terpapar Virus Corona. Tidak begitu lama kehadirannya di Indonesia, kasus pandemic ini terus bertambah sehingga pemerintah Indonesia mengambil langkah yang cepat dalam menghadapi keadaan ini.
Virus ini seakan mengubah keadaan dunia dalam waktu yang cukup singkat, membuat pemerintah berfikir lebih cepat, tenaga medis harus sigap dalam keadaaan darurat, hingga masyarakat dituntut untuk berdiam dirumah saja. Hal seperti ini terus berdampak pada sektor-sektor yang lain.  Dalam bidang Ekonomi misalnya, Rupiah semakin melemah,  kebijakan lockwdown yang membuat banyak orang kesulitan mencari uang, karyawan banyak di PHK, pekerja informal merasa  kesulitan mendapatkan pundi-pundi uang, hingga dengan terpaksa masyarakat banyak melanggar kebijakan lockwdown ini. Bukan karena tak tahu aturan atau tak paham Undang-undang, tapi karena keperluan yang harus dipenuhi, kebutuhan dapur yang harus diisi, belum lagi kebutuhan kuota internet yang sudah menjadi bagian kebutuhan sehari-hari. Begitu juga dalam bidang agama, masjid-masjid ditutup untuk sementara, sholat Jum'at diganti dengan sholat Zuhur di rumah, majelis ilmu di liburkan untuk sementara,serta acara keagamaan juga harus dibatalkan untuk sementara.
         Dalam bidang sosial, masyarakat disuruh untuk menjaga jarak atau nama kerennya Phisyical Distancing, perkumpulan dibubarkan oleh pihak keamanan, dan begitulah banyaknya dampak yang dialami umat Manusia saat ini.
Sementara nasib rakyat jika tidak bekerja sehari, maka tidak dapat uang,jika tidak dapat uang, bagaimana anak istri bisa makan.
Maka sudah kewajiban kita sebagai orang yang memiliki kelebihan harta, sisihkan untuk dibagikan kepada yang lebih berhak, jangan terlalu tamak dengan harta, mereka yang tidak terkena virus Corona,justru akan ada kemungkinan terkena virus kelaparan. Sesama tetangga saling berbagi, mereka yang lebih memberikan yang kurang, yang kuat menolong yang lemah,yang sehat membantu yang sakit, maka disinilah akan hadir kembali rasa sosialisasi kita , kepekaan kita akan pertolongan yang seharusnya kita tolong.
Mari untuk mengambil hikmah dibalik musibah yang terjadi saat ini.
Dengan diberlakukannya untuk berdiam dirumah,mari kita manfaatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, berdzikir memohon ampunan.
Selama ini kita terlalu sibuk dengan dunia. Pergi pagi belum sempat sarapan dengan keluarga Karena tuntutan kerja. Pulang kerja larut malam, keluarga sudah tidur. Waktu libur belum lagi jika ada tambahan tugas dari pimpinan,kapan kita memberikan waktu untuk keluarga,kapan waktu untuk Berzikir, bersholawat memohon ampunan.

Dan yang tak kalah penting,selalu berdo'a mudah-mudahan musibah ini cepat selesai dan kita kembali menjadi seorang manusia yang lebih baik,jauh dari ketamakan dan senang berbagi dengan sesama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun