Mohon tunggu...
Thoriq Akbar Yusuf
Thoriq Akbar Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UGM

Mahasiswa Kehutanan Yang Sedang Mencoba Mencintai Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ulas Sekilas Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi

17 Januari 2025   14:26 Diperbarui: 17 Januari 2025   14:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Merupakan Tutupan Lahan Yang Kaya Akan Site HCV (Sumber: Dokumentasi Pribadi).

Mengenal Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi: Situs Alami yang Perlu Dijaga

Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, menyimpan salah satu harta terpenting di dunia: kawasan-kawasan yang memiliki Nilai Konservasi Tinggi (NKT). Namun, apa sebenarnya NKT, dan mengapa masyarakat perlu peduli terhadap kawasan ini? Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang NKT dan pentingnya pelestarian kawasan ini bagi lingkungan dan kehidupan manusia.

Apa Itu Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi?

Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) atau High Conservation Value Area (HCV) adalah wilayah yang memiliki satu atau lebih nilai konservasi yang signifikan secara ekologis, sosial, atau budaya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Forest Stewardship Council (FSC) sebagai bagian dari standar pengelolaan hutan berkelanjutan. Di Indonesia, NKT diidentifikasi melalui enam kategori utama:

  1. Keanekaragaman Hayati (NKT 1-3): Melindungi habitat bagi spesies langka, terancam punah, atau endemik.
  2. Jasa Lingkungan (NKT 4): Menjaga fungsi ekologis seperti penyediaan air bersih, pengendalian erosi, dan mitigasi banjir.
  3. Fungsi Sosial dan Budaya (NKT 5-6): Mendukung kebutuhan dasar dan identitas budaya masyarakat lokal.

Kawasan ini sering kali terdapat dalam hutan primer, ekosistem unik lahan basah, atau wilayah adat yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.

Mengapa KBKT Penting?

KBKT memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kawasan ini sangat penting:

  1. Melindungi Keanekaragaman Hayati, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas di dunia. Kawasan hutan tropisnya menjadi habitat bagi ribuan spesies flora dan fauna, termasuk spesies endemik seperti orangutan Kalimantan, harimau Sumatera, dan burung Cenderawasih. Kehilangan habitat akibat deforestasi atau aktivitas manusia lainnya dapat menyebabkan kepunahan spesies yang berdampak pada rantai ekologi global.
  2. Penyediaan Jasa Lingkungan, KBKT berfungsi sebagai penyangga ekosistem yang menyediakan jasa lingkungan esensial. Hutan yang terjaga baik, misalnya, mampu menyerap karbon dioksida, mengurangi risiko banjir, dan menyediakan air bersih bagi masyarakat hilir. Ekosistem seperti mangrove dan lahan gambut juga memainkan peran penting dalam menyerap emisi karbon sehingga membantu mitigasi perubahan iklim.
  3. Mendukung Kehidupan Sosial dan Budaya, Bagi masyarakat lokal dan adat, hutan bukan sekadar sumber daya alam, tetapi juga warisan budaya. Hutan sering kali menjadi sumber makanan, obat-obatan, bahan bangunan, hingga pusat spiritualitas. Dalam konteks ini, menjaga KBKT berarti juga melestarikan tradisi dan identitas budaya yang tak ternilai harganya.

Tantangan dalam Melindungi KBKT

Meskipun penting, keberadaan KBKT kerap kali terancam oleh aktivitas manusia. Beberapa tantangan utama meliputi:

  1. Deforestasi dan Alih Fungsi Lahan Ekspansi perkebunan kelapa sawit, tambang, dan infrastruktur telah menyebabkan hilangnya jutaan hektar hutan di Indonesia. Aktivitas ini tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati tetapi juga mengurangi kapasitas ekosistem untuk memberikan jasa lingkungan.
  2. Kurangnya Kesadaran dan Partisipasi Publik Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya KBKT dan bagaimana kawasan ini mendukung kehidupan mereka sehari-hari. Kesadaran yang rendah sering kali menyebabkan kurangnya dukungan untuk program konservasi.
  3. Keterbatasan Penegakan Hukum Meskipun Indonesia memiliki berbagai peraturan terkait perlindungan lingkungan, implementasi dan penegakan hukum masih menjadi tantangan besar. Penebangan liar dan praktik tidak berkelanjutan sering kali lolos dari pengawasan.

Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?

Melindungi KBKT membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat umum. Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat:

  1. Peningkatan Kesadaran Edukasi publik menjadi kunci utama. Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa melindungi KBKT bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu. Kampanye dan diskusi publik dapat menjadi media yang efektif untuk menyebarkan informasi.
  2. Dukungan untuk Produk Ramah Lingkungan Konsumen dapat berkontribusi dengan memilih produk yang memiliki sertifikasi keberlanjutan, seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Sertifikasi ini memastikan bahwa produk dihasilkan tanpa merusak lingkungan atau mengorbankan kawasan KBKT.
  3. Partisipasi dalam Program Konservasi Banyak organisasi yang membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam program konservasi, seperti penanaman pohon, patroli pengawasan hutan, atau pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun