Jokowi pun dikatakan sebagai pemimpin yang kekinian, karena komunikasi juga menggunakan jejaring media sosial, termasuk memakai komunikasi melalui video blogging (Vlog). Gaya komunikasi seperti ini, menurut Tjahjo, dilakukan agar masyarakat merasa dekat dengan pemimpin, dan dapat memahami arah kebijakan ataupun program yang sedang dijalankan pemerintah.
Tjahjo mengungkapkan bahwa ada 3 hal penting yang mendasari gaya komunikasi jokowi, yakni : bergerak mengorganisir masyarakat, bersentuhan dengan masyarakat, dan mendengar aspirasi masyarakat. Gaya komunikasi Jokowi seperti ini, sudah menjadi kebiasaan sejak menjabat Walikota Solo. "Komunikasi dalam politik itu penting untuk menunjukkan bagaimana seorang pemimpin berinteraksi dengan rakyatnya" ujar Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan teknis komunikasi yang diterapkan Jokowi : tidak mengedepankan hal bersifat protokoler, memberikan pertanyaan dan membagikan hadiah, tidak ragu melakukan kontak fisik dengan siapapun (bersalaman dan menepuk punggung).
Eko Sulistiyo Deputi IV KSP, mengatakan bahwa gaya komunikasi jokowi menunjukan Jokowi adalah pemimpin yang membangun konsensus. Hal ini diterapkan Jokowi saat menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden. Kita sudah sering melihat gaya konsensus diterapkan dalam menyelesaikan dan menghadapi masalah.
Eva Sundari sebagai rekan Jokowi di PDI Perjuangan, mengungkapkan bahwa sekalipun jokowi adalah Presiden, tetapi dirinya tetap hormat kepada Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum, dan tidak ada intervensi partai kepada Jokowi dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden. Namun tidak jarang Jokowi menemui Megawati untuk berdiskusi membahas masalah bangsa dan negara.
Sementara Ade Armando pengajar komunikasi FISIP UI yang juga Direktur Komunikasi pada lembaga survey Saiful Muljadi Research and Consulting (SMRC), menyebut gaya komunikasi Jokowi sebagai "high context communication", dengan kekuatan komunikasinya pada non-verbal.Â
Lebih lanjut Ade mengungkapkan bahwa sejak awal, Jokowi sudah menunjukkan gaya komunikasi khasnya, yakni dengan menampilkan gaya pakaian yang mengisyaratkan dirinya siap bergerak cepat yang disimbolkan dengan gaya berlari, bahkan saat pelantikan kabinet pun, para menteri tidak berjalan tetapi berlari saat diperkenalkan ke publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H