Ada salah satu Adat di Kabupaten Manggarai ,Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terbilang cukup unik.Masyarakat di daerah khususnya di kampung Lempe desa Poco Dedeng,memiliki tradisi Wuat Wa'i 'patungan'untuk membiayai anak yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
Adat yang dimiliki masyarakat di Pulau Flores, kususnya di Poco Dedeng itu di sebut Wuat Wa'i.Wuat Wa'i disebut sebagai bentuk tanda tolong menolong di dunia pendidikan.Wuat Wa'i di desa Poco Dedeng ini tidak melibatkan satu kampung atau kampung tetangga,melainkan hanya keluarga dekat dari yang bersangkutan yang di undang.
Wuat Wa'i sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Manggarai,yakni Wuat yang artinya mengutus dan Wa'i artinya kaki.Jadi dapat disimpulkan arti dari Wuat Wa'i ini yaitu mengutus dan membekali seseorang yang melakukan perjalan atau merantau.
Dalam acara Wuat Wa'i ini keluarga dekat yang telah diundang dari bersangkutan secara bergantian memberikan sumbangan baik berupa uang maupun doa,dan nasihat kepada anak yang ingin melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.Orang tua dari yang bersangkutan wajib mencatat setiap sumbangan yang di berikan oleh masing masing keluarga yang hadir.
Rangkaian Tradisi Wuat Wa'i ini sendiri dimulai dari ayah dari yang bersangkutan mendatangi rumah rumah keluarga dekat.Lalu di sore harinya yang bersangkutan bersama kedua orang tuanya,mendatangi kuburan leluhur dan membawa satu ekor ayam,untuk meminta doa demi kelancaran perjalanan dari si anak.Di malam harinya sebelum besok melakukan perjalanan,di rumah yang bersangkutan melakukan doa bersama dengan keluarga yang telah hadir.
Seorang anak juga akan didoakan dengan sebuah harapan yaitu "Porong lalong bakok du lakom,lalong rombeng du kolem"yang bermakna semoga pergi dengan tidak membawa apa apa,dan pulang harus membawa sebuah keberhasilan.Selain memberi bantuan dan doa tradisi Wuat Wa'i juga di ramaikan dengan pemotongan hewan kurban berupa ayam jantan berwarna putih.Ayam jantan putih melambangkan kesucian,ketulusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H