Selamat malam buat semua Kiers tercinta.
Artikel ini ditulis dalam rangka hasil bisik bisik beberapa Kiers di grup inbox gocap, dimana saya ada di dalamnya tetapi jarang ikut berdiskusi...hehe. Kemarin para Kiers yang cakep cakep itu janjian bikin event seru seruan untuk meramaikan perkompasianaan hari ini dengan tema Suka Duka berkompasiana dengan singkatan Suduk...dan saya berjanji untuk meramaikannya malam ini.
Bicara suka duka selama berkompasiana, saya maknai dari sudut mana memandangnya sebab tidak selalu sama sudut pandang seseorang. Sejak saya bergabung tahun 2014 bulan februari hampir 2 tahun sudah bergabung dapat dikatakan lebih banyak sukanya bahkan hampir tidak saya alami duka nya.
Meskipun saya lebih dominan dulu menulis politik, dimana kanal politik bagi sebagian besar Kiers adalah kanal yang bikin panas, gerah, bahkan bagi sebahagian menakutkan tetapi bagi saya...kanal politik adalah kanal yang paling menghibur, sekaligus kanal yang bikin adrenalin mengalir deras dan itu saya nikmati.
Oleh sebab itu, meski tulisan saya dulu, utamanya masa masa mendukung Jokowi dalam pencapresan adalah masa dimana banyak mendatangkan perdebatan, tetapi seingat saya tiada perdebatan itu yang sampai pada titik panas membara, semua terkendali, mungkin juga gegara cara saya merespon yang membuat para komentator tidak ingin berpanas ria dengan saya...haha.
Selama berkompasiana, hal yang mengganjal bagi saya adalah kurang waktu bagi saya untuk saling berinteraksi, memang aktifitaslah yang membuatnya, bukan karena saya tidak mau.
Dalam menulis saya memang santai, tidak ada target apa apa kecuali hanya ingin menulis yang ingin ditulis saja. Jujur, saya menghindari terlalu dikenal...itu sebabnya saat mulai banyak yang mengenal...maka saya biasanya mengurangi aktifitas menulis saya...hehe...dan itu satu cara saya juga agar tidak bosan berkompasiana.
Secara personal, saya batasi diri saya tidak terlalu dekat dengan para Kiers dengan alasan agar emosional saya secara pribadi tidak terkontaminasi untuk menikmati tulisan para Kiers sebab bukan rahasia lagi, kalau kita semakin mengenal lebih dekat terhadap seseorang, pasti akan terbawa cara kita merespon tulisannya.
Di kompasiana saya menikmati tulisan, bukan berbisnis atau menjalin hubungan personal. Jika nanti ada berbagai pertemenan yang terjadi, itu dapat saya pastikan karena kecintaan terhadap karya dari Kiers itu. Bukan menutup diri, tetapi sekali lagi, itu hanya cara saya untuk menjaga nilai karya yang anda hasilkan semua...hehe.
Judul tulisan saya ini saya ambil dari komentar Kiers Usi Saba Kota di salah satu artikel yang mengatakan bahwa saya the lucky boy...sejenak saya renungkan julukan itu dan benar adanya. I'm d'lucky boy...hehe....
Ini beberapa peristiwa ( fakta) yang menguatkannya...al :