Â
Surat ini kutuliskan dalam rangka mengikuti event surat menyurat di kompasiana. Mungkin penggagasnya adalah dek DesoL yang kita sayangi.
Begitu banyak surat yang masuk untuk DesoL, semua isinya pujian, lupa kritikan...hehe...
Saya tak mau ikut ikutan memuji DesoL....hak hak haksss!
Mengapa? Tanya dia...musababnya apa?
Setahu saya, DesoL mual mendengar pujian seperti orang hamil...tanya dia ...mengapa?
Sebab DesoL tak suka pujian, maka wajar saya tak memujinya...hahaha...buat apa anda memuji seseorang tapi dalam hatinya mengumpat...sia sialah pujian kita.
Anda lihat aja sendiri, siapa yang datang memujinya, sedia belati menghunusnya. Pebrianov dan Cyrus mungkin bisa nikmati hujaman belati, tapi lihatlah misalnya balasannya kepada pakde kartono, dalam; Pakde kartono, pejantan layu...Sekali tikam saja, pakde kartono bukan hanya layu, tapi benar benar hilang....hehe...kalau dalam perguruan ilmu silat jaman dulu, DesoL pake tenaga dalam saja menghancurkan Pakde Kartono...boleh saja tommy unyu unyu yg terkenal mengungkap pertama kali tentang keberadaan GT=PK, bagi saya, DesoL lah yang menghancurkan kejantanan Pakde Kartono....kita boleh berdebat tentang itu...faktanya ada kok...hehehe...
Belajar dari fakta itu, maka saya berkesimpulan tak ada gunanya memuji DesoL...wkwkwkkkk...
Satu masukan saja yang mau saya sampaikan agar tetap menjaga konsistensinya...DesoL sudah merebut hati pembaca Fiksiana...mempertahankan jauh lebih susah dari merebut...hek hek hekss....
Daripada lebih panjang saya tulis tentang DesoL...takutnya nanti berakhir pada pujian maka sebaiknya surat ini saya alihkan buat yang lain saja...hehe..maaf ya..dek DesoL...