Illustrasi; kompas.com
Beberapa hari belakangan ini, rupiah mengalami tekanan yang luar biasa, kemarin di tutup 12.700, terendah sejak 1998. Para pakar ekonomi berkata penyebabnya adalah fundamental ekonomi kita yang tidak kuat, juga disebabkan oleh betapa gampangnya investor asing menarik kembali uangnya yang dalam bentuk Dollar, sehingga kita kekurangan Dollar.
Mereka berpendapat jika dibiarkan terlalu lama maka akan bahaya, lain halnya dengan pihak Pemerintah, pelemahan rupiah ini tidak perlu terlalu dikuatirkan sebab, itu hanya bersifat sementara, sama halnya harga minyak dunia yang bersifat sementara.
Siapa yang harus kita percaya? Apakah para pengamat? Atau justru Pemerintah?
Tetapi yang ditunggu - tunggu oleh masyarakat adalah apa tanggapan Jokowi terhadap pelemahan rupiah ini?
Jokowi mulai diragukan, blusukan nya mulai di ejek para hater, tetapi Jokowi dinantikan di daerah. Kita dapat melihat betapa masyarakat di daerah sekarang mulai bergairah, Nelayan mulai optimis, masyarakat di perbatasan mulai merasa bagian dari Indonesia, sebab mereka sudah pernah melihat Presidennya, petani bergairah.
Jokowi menularkan harapan kepada masyarakat di daerah-daerah, mereka mulai bergairah untuk berproduksi. Mereka mulai bermimpi tentang masa depan yang lebih baik, lebih cerah. Daerah-daerah yang dikunjungi oleh Jokowi mendapatkan sentuhan Midas Jokowi. Kita yakin blusukan itu akan bermanfaat.
Rupiah jatuh? rakyat kecil tidak mengerti itu, hanya para spekulan yang mengerti tentang itu. Lalu apa tindakan Jokowi?
Jokowi percaya dengan tim ekonomi nya. Merekalah yang akan mengatasi permasalahan itu dengan dukungan penuh dari Jokowi. Jokowi akan tetap berkeliling Indonesia untuk menumbuhkan optimisme kepada rakyatnya. Jokowi akan mengambil kebijakan-kebijakan yang sulit saja, kalau sudah ada aturan mainnya, maka Jokowi akan memberikan kepercayaan kepada mereka-mereka yang membantu Jokowi.
Rupiah boleh saja bergejolak, rupiah boleh saja melemah, Tetapi Jokowi yakin, meskipun rupiah melemah, rakyat harus kuat, rakyat harus berjuang untuk keluar dari krisis ini. Itulah makna yang ditularkan dalam safari blusukannya.
Mari optimis melawan spekulan pasar modal dan pasar uang.
Salam Kompasiana.