Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kini Dunia Coba Menggertak Jokowi!

23 Februari 2015   14:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:40 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424658019589259131

[caption id="attachment_398748" align="aligncenter" width="600" caption="Jokowi cover majalah time (gambar : tribunnews.com)"][/caption]

Setelah Jokowi dapat mengatasi panasnya gejolak politik dan hukum di Tanah Air dengan brilian. Kini, Dunia coba menggertak Jokowi! Mengapa saya sebut mencoba menggertak? Sebab dunia belum kenal betul sepak terjang Jokowi, meskipun majalah Time sudah pernah menjadikan Jokowi cover majalah, tetapi dunia belum tahu Jokowi yang sebenarnya.

Adalah Brazil dan Australia yang coba menggertak lewat Presiden Dilma Rousseff dan PM Australia Tony Abbott. Presiden Brazil Dilma Rousseff menggertak Jokowi dengan menolak Duta Besar RI untuk Brazil sebagai balasan atas di hukum matinya 2 warga negara Brazil gembong narkoba.

Demikian juga PM Tony Abbot yang mengungkit sumbangan Australia terhadap korban Tsunami yang hampir 1 milyar Dolar Amerika. PM Abbot seakan mengatakan kepada dunia bahwa Australia sudah pernah berbuat baik kepada Indonesia. Tony Abbot tidak sepenuhnya didukung oleh warganya atas pernyataan PM mereka. Pernyataan itu tentu dilandasi oleh sikap emosional seorang pemimpin.

Tony Abbot sadar bahwa sumbangan itu tidak mungkin dikembalikan oleh korban tsunami, tetapi Tony Abbot juga sadar, orang yang sudah dieksekusi mati tidak mungkin hidup kembali.

Jika Presiden Brazil Dilma Roussef dan PM Australia Tony Abbot melakukan kedua tindakan itu, itu tak lain tak bukan, hanya untuk menggertak Jokowi sebagai pendatang baru dalam lingkup pergaulan dunia. Mereka sadar, Jokowi datang dari kalangan bawah, mereka sadar Jokowi lahir dari nonelitis di kancah politik Indonesia. Seperti halnya di kancah politik Tanah Air, Jokowi terus diuji oleh berbagai kalangan politisi, baik dari KIH maupun KMP, kedua koalisi ini dimotori oleh para politisi gaek yang dimiliki Indonesia saat ini. Merekalah selama 3 bulan pertama yang coba menggulirkan "bumble-bumble politics" untuk diselesaikan Jokowi dan ternyata Jokowi menyelesaikan dengan brilian untuk sementara. Saya sebut brilian, oleh karena hasilnya dan dampaknya cukup soft. KIH dan KMP adem, publik dan netizen bergembira ria, Polri dan KPK tidak dipermalukan yang ada mereka saat ini berkoordinasi dengan baik lewat pemimpin baru.

Di perpolitikan dunia juga sama, mereka sedang menunggu apa gerangan peran Jokowi. Di satu bulan pertama Jokowi menjadi presiden, Jokowi lewat event APEC telah membuktikan dia pemimpin idola, cara dan geraknya menyedot perhatian dunia.

Tony Abbot dan Dilma Rousseff sadar betul, tindakan mereka hanya gertak sambal belaka kepada Jokowi, tidak lebih tidak kurang, sebab apa?

Pertama, Jokowi adalah marketing hebat. Jokowi adalah orang yang dapat memanfaatkan setiap serangan, gertakan, tekanan kepadanya menjadi nilai lebih kepada dirinya. Sering kali dalam setiap tindakannya, Jokowi membiarkan dirinya dihujat, dicaci, tetapi di ending-nya, Jokowi mengambil langkah yang brilian, sehingga semua orang akan kembali memujinya. Demikian juga tentang tindakan Dilma Rouseff yang menolak Duta Besar RI untuk Brazil yang baru dan pernyataan Tony Abbot tentang tsunami, itu adalah bentuk tekanan, gertakan yang pada saatnya nanti Jokowi mengambil tindakan maupun sikap yang mengundang kagum dunia. Dunia tidak akan mengingat tindakan eksekusi mati yang sedang terjadi, tetapi dunia akan melihat sisi positif tindakan tegas dari Pemerintah Indonesia melawan narkoba. Saya yakin Jokowi telah menyiapkan gebrakan akan pemberantasan narkoba.

Kedua, Jokowi bukanlah SBY. Jika Australia gampang menggertak Indonesia di masa pemerintahan SBY, jangan berharap Australia mampu melakukannya di masa Jokowi. Kita sudah melihat buktinya, kapal pencuri ikan diledakkan, Gerbong Narkoba dieksekusi hukuman mati, perbatasan sedang dibangun, itu semua untuk menjaga kedaulatan RI yang mantap dan berdaulat. Menggertak Jokowi akan jadi blunder bagi Dilma Rousseff dan Tony Abbott, sebab pemimpin dunia akan melihat dan merasakan sentuhan Jokowi dalam perannya sebagai pemimpin dunia. Semakin banyak Anda memberikan tekanan kepada Jokowi, itu semakin baik, sebab biasanya Jokowi mampu mengambil keuntungan dari setiap tekanan. Jadi jangan coba menggertak Presiden kami, Jokowi.

Ketiga, Jokowi adalah pemimpin yang tidak mau biasa saja, dia sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin level dunia. Satu tahun pertama ini akan digunakan untuk menghimpun kekuatan di dalam negeri, tetapi di tahun kedua dan seterusnya, Jokowi akan mengambil alih kharisma para pemimpin dunia. Feeling saya, Jokowi akan menjadi kiblat pemimpin dunia di masa yang akan datang. Dapat kita lihat, gaya dia berbicara di event APEC, lain dari yang lain. Jokowi akan menjadi contoh pemimpin dunia di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun