[caption id="attachment_379978" align="aligncenter" width="300" caption="Jokowi, Luhut dan Ridwan Kamil tinjau persiapan KAA, sumber gambar ; tribunnews.com"][/caption]
Peringatan KAA 60 tahun berakhir hari ini, kita telah melihat perhelatan ini selama seminggu penuh. Perhatian dunia tertuju kepada peringatan KAA 60 tahun ini, meskipun media-media mainstream international tidak terlalu banyak menjadikan kegiatan ini sebagai Headline, tetapi di negara-negara Asia Afrika pasti gaungnya sangat besar.
Menurut Luhut BP, persiapannya sangat singkat, sebab baru bulan februari Presiden Jokowi resmi menunjuk Luhut sebagai Ketua Panitia peringatan KAA 60 tahun. Luhut yang awalnya secara halus "menolak" sebab dia baru saja bergabung dalam pemerintahan Jokowi JK, tetapi sebagai orang yang lama dalam korps Kopasus, Luhut tidak dapat menolak jika pimpinan telah memberikan perintah, sebagaimana Luhut katakan dalam wawancara dalam detik.com.
Perhelatan yang begitu besar, dalam persiapan yang singkat, tentu membutuhkan leadership yang kuat, kemampuan yang baik untuk mengorganisir kegiatan agar sukses dan berhasil. Tetapi Jokowi tentu punya firasat yang kuat sebagai pemimpin kepada siapa diserahkan tanggung jawab yang begitu besar dalam waktu singkat dan persiapan yang sempit.
Jika melihat hasil dari acara perhelatan KAA ini, maka patut kita berikan apresiasi yang tinggi kepada Luhut BP sebagai ketua panitia, dimana acara ini berlangsung sukses dan berhasil. Kita juga patut memberikan pujian kepada luhut, sebab di waktu yang bersamaan dalam persiapannya untuk KAA, banyak kalangan yang menyerang keberadaannya dalam Ring Satu Presiden. Dan kita dapat belajar untuk betul-betul menghormati keputusan Jokowi memilih Luhut BP sebagai Kepala Staf Kepresidenan, sebab Jokowilah yang menggunakan jasa seorang KSP (Kepala Staf Kepresidenan), sehingga Jokowilah yang mengetahui orang yang seperti apa yang dia butuhkan dalam lingkungan Ring Satu Presiden.
Kesuksesan Jokowi dalam memimpin bangsa ini juga akan ditentukan oleh seberapa besar peranan Ring Satu Presiden dalam mem-back up segala kegiatan Presiden. Lewat KAA, kita telah diberitahu oleh Jokowi bahwa dia tidak salah memilih Luhut BP dalam lingkaran Ring Satu nya. Suara-suara sumbang untuk sementara dapat terbantahkan yang mengatakan bahwa Luhut BP akan mengganjal kinerja Jokowi.
Di sudut yang lain, kita patut apresiasi yang setinggi-tingginya juga kepada Ridwan Kamil, Walikota Bandung, yang dalam waktu singkat juga telah mampu mengubah Bandung dengan begitu indah, rapi, apik bahkan dapat dikatakan Ridwan Kamil telah membawa warga Bandung mendunia. Dalam persiapan KAA ini, Bandung banyak dibicarakan berbagai pihak dalam media-media nasional dan internasional, utamanya juga banyak dibicarakan dalam dunia sosial media. Ini tentunya membanggakan.
Mata kita terbuka oleh kang Emil yang begitu kreatif menyulap Bandung hanya dalam hitungan minggu, dengan dana yang terbatas. Menurut Wali Emil, dana yang dikucurkan hanya Rp 10 milyar, tentu dana ini cukup kecil untuk perhelatan sebesar peringatan KAA. Tetapi pak wali mampu menggerakkan warga bahu membahu untuk menyukseskan KAA ini.
Suasana yang begitu menggembirakan ini dapat menjadi contoh yang baik bagi siapaun kita di Indonesia ini, jika dikerjakan dengan hati, maka hasilnya akan luar biasa.
[caption id="attachment_379979" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Historical walk di Bandung, sumber gambar : antaranews.com"]
Peringatan 60 tahun KAA ini, tentunya hasil kerjasama semua pihak, terutama rakyat Indonesia, utamanya rakyat Jakarta dan Bandung yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ini, kita juga patut apresiasi yang tinggi kepada pihak keamanan baik Polri maupun TNI maupun satpol PP yang bahu membahu menjaga keamanan sehingga penyelenggaraan peringatan 60 tahun KAA ini sukses dan berhasil.