Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Hidup Bersama Kompasiana Sepanjang Tahun

29 Desember 2014   17:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14198236172069475969

Tinggal dua hari lagi, tahun 2014 akan berlalu. Kita akan melangkah ke tahun 2015. Banyak sejarah tercatat selama tahun 2014 ini, utamanya bagi kehidupan politik di Indonesia. Tahun 2014 yang dijuluki tahun Politik menyisakan begitu banyak sukacita, tetapi tak kurang banyak kesedihan bagi saudara/i kita sebangsa se tanah air.

Di era modern ini, tidak ada yang tidak tercatat dalam kehidupan manusia. Semua terbuka, bahkan sampai ruang-ruang private juga terbuka begitu transparan, itulah peran media di era modernisasi ini. Indonesia adalah salah satu bangsa yang sudah hidup dengan media sosial yang tak jarang membawa masyarakat kepada keterbukaan yang "bablas", sebab banyak sisi - sisi kehidupan kita yang seharusnya adalah bagian privasi seseorang, tetapi di era media sosial adalah barang/kejadian yang terbuka.

Melawan era media sosial adalah mustahil, maka sebaiknya setiap orang mempersiapkan diri untuk berperan di dalamnya. Itulah yang ditangkap oleh Kompasiana untuk menampung era media sosial itu dengan bagian yang berbeda dengan media sosial yang lain. Kompasiana diperuntukkan bagi seseorang yang memiliki kegemaran untuk menulis, sekaligus juga untuk menghubungkan antar para penulis (blogger) dan saling berbagi. Ini berbeda misalnya dengan orang-orang yang aktif di facebook dan twitter juga media sosial lainnya.

Maka ketika mulai aktif di kompasiana, ada rasa yang berbeda dengan misalnya ketika kita menggunakan facebook dan twitter. Itulah hal yang saya rasakan sejak aktif sebagai kompasianer. Menuliskan sesuatu hal di kompasiana berbeda rasanya jika kita menuliskannya di media sosial yang lain dengan topik yang sama. Perasaan itu, tidak bisa kita gambarkan, tetapi dapat kita rasakan. Ada passion (Gairah) tertentu yang mendorong kita untuk selalu up date di kompasiana, sekalipun kita tidak selalu menulis.

Bukan hanya perasaan saya yang saya utarakan di sini, tetapi jika kita melihat tulisan teman-teman kompasianer maupun tanggapan-tanggapannya dalam berbagai kolom komentar, maka ada begitu banyak rasa emosional yang di dapat kan oleh para kompasianer. Emosional yang saya maksud bukan hanya tentang rasa marah, tetapi satu kesatuan dengan rasa senang, rasa kesal, rasa memiliki, rasa tidak dihargai, rasa sombong, rasa rendah diri, semua rasa ada di kompasiana.

Maka kita gampang melihat dengan mudahnya beberapa kompasianer "protes keras" terhadap admin jika ada yang kurang menyenangkan, ada pujian jika itu tentang kompasianer yang sedang mengalami kesenangan, bahkan banyak dari kompasiner yang bahkan mampu memberikan "ancaman" berupa tidak akan aktif lagi menulis, yang bagi saya ini semua menghibur sebab menggelikan. Coba kita bayangkan, kita (para kompasianer) yang diberikan lapak untuk menumpang, masih berani mengancam para admin, bagi saya ini menggelikan, sebab kita tidak sadar posisi kita sebagai tamu, yang kebetulan tuan rumah mempersilahkan kita menjadi bagian keluarga dari kompasiana.

Kompasianer akan datang dan pergi, tetapi yang perlu kita ketahui adalah kompasiana akan tetap eksis dan akan bertambah besar. Maka sebagai sesama kompasianer, saya hanya menyarankan agar kita tidak terlalu emosional di dalam aktifitas tulis menulis ini, kita wajib memberikan saran yang membangun buat admin, tetapi tidak menggurui.

Ada begitu banyak kompasianer yang sudah sampai taraf "Addict" di dalam ber-kompasiana, itu artinya kita sudah mulai terbiasa hidup bersama kompasiana. Bahkan mungkin ada diantara kita yang tidak bisa hidup lagi tanpa ber-kompasiana, hehe, ayo ngaku loe...pada...

Saya sendiri, sangat berterima kasih telah menjadi bagian dari kompasiana, meskipun masih jauh dari seorang penulis yang baik. Tetapi sebagai bagian dari kompasiana, saya sendiri sudah berusaha untuk selalu menulis, di sela-sela keterbatasan waktu. Saya sungguh salut bagi para kompasianer yang begitu banyak memberikan waktunya untuk berbagi di kompasiana ini. Saya tak perlu menyebutkan satu per satu, sebab di balik pujian akan ada luka, sebab ada yang tidak disebut. Salam hormat saya juga bagi para kompasianer yang hanya sebagai pembaca, jarang menulis, sebab tanpa teman-teman reader apalah arti tulisan seseorang.

Hidup bersama kompasiana sepanjang tahun, itu menyatakan kepada diri kita sendiri, kita telah mencintai kompasiana ini. Anda tidak bisa hidup dengan seseorang sepanjang tahun tanpa di dasari rasa cinta. Kompasiana juga tentunya dipakai oleh sebagian orang untuk menebar kebencian kepada kelompok tertentu. Itu wajar. Yang harus kita pahami adalah bahwa di saat ada rasa benci, di saat itulah muncul rasa cinta yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun