Nah, agar Bobby Nasution bisa memenangkan Pilkada Sumut yang akan datang, maka dibutuhkan Calon Wakil petarung yang memiliki pengalaman bertarung juga di pilkada.
Untuk itu, saya perlu mendorong PDIP untuk memasangkan Bobby Nasution dengan Bupati Tapanuli Utara 2 periode Nikson Nababan. Mengapa Nikson Nababan?
Pertama, Pengalaman Nikson Nababan membangun Tapanuli Utara yang cukup berhasil menurut pengamatan saya adalah pasangan yang ideal bagi Bobby Nasution baik karena pengalamannya yang berhasil memimpin Taput 2 periode maupun pengalamannya memenangkan pilkada 2 periode. Bobby Nasution perlu didukung oleh Tokoh yang berpengalaman dan itu adalah Nikson Nababan.
Kedua, Bila kita perhatikan Topograpi Sumatera Utara, maka Sumatera Utara terbagi dari 2 bagian, satu dibagian pesisir yang memanjang di tepi lautan dan sebahagian lagi di daerah pegunungan yang memanjang di bukit barisan. Nah, pembangunan di kedua daerah ini biasanya agak jomplang.Â
Perhatian pemimpin Sumut selama ini lebih banyak terfokus ke wilayah pesisir Sumatera Utara, Mulai dari Medan, Deliserdang, Tebing Tinggi hingga menuju arah Labuhan Batu berbatasan dengan Riau. Daerah pegunungan sering dianaktirikan seperti 7 Kabupaten yang mengelilingi Danau Toba sehingga sarana dan prasarana nya banyak tertinggal.
Maka perlu di dorong pemimpin Sumut itu mewakili dua daerah ini agar perhatiannya berimbang dalam soal pembangunan. Bobby Nasution bisa mewakili daerah Pesisir. Nikson Nababan bisa mewakili daerah pegunungan.
Ketiga, Bila pasangan ini bisa tercapai, maka Bobby Nasution bisa focus memenangkan daerah pesisir Sumatera Utara dan Nikson Nababan bisa focus memenangkan daerah pegunungan. Dengan demikian, kemenangan mudah tercapai dan sesudah menang, kepemimpinan mereka pun pasti saling melengkapi.
Problemnya hanya satu yaitu baik Bobby Nasution dan Nikson Nababan berasal dari PDI Perjuangan. Tapi menurut hemat saya, pilkada yang lalu juga PDI Perjuangan juga memajukan kader mereka yaitu Djarot Syafullah dan Sihar Sitorus.
 Menurut hemat saya, tingkat kesukaan orang Sumut ke Bobby Nasution jauh lebih tinggi dibanding misalnya dengan Djarot(bila dibandingkan pada saat pilkada, meski waktu berbeda). Demikian juga dengan Tingkat kesukaan orang Sumut kepada Nikson Nababan masih diatas Sihar Sitorus.