Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ini Fakta (Masalah) yang Saya Temukan dalam Pertanian Padi di Toba

8 Juni 2021   07:21 Diperbarui: 8 Juni 2021   07:46 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saran: Tala atau Empang atau embung atau apalah namanya, harus kembali dibangun untuk menampung stok air. Sehingga bila musim kemarau tiba, stok air yang di Tala itu bisa digunakan untuk persawahan. Bila Bupati/Wabup ingin sukses membangun pertanian. Embung ini harus jadi prioritasnya. Tidak besar dana untuk menghidupkan Tala-Tala ini kembali, cukup dudukkan kembali warga desa untuk mengaktifkan itu. Tala-tala yang sudah sempat diclaim warga miliknya bebaskan menjadi fasilitas umum kembali.

  • Saya menemukan fakta, Bendungan Irigasi sangat minim di Toba. Ini harus menjadi perhatian para pemimpin di Toba baik Eksekutif ataupun Legislatif agar sama-sama memperhatikan ini. Presiden Jokowi menjadikan Pembangunan Bendungan salah satu prioritas kerjanya dan sudah lebih dari 60 Bendungan besar di Bangun.

Kedua, Kurangnya Minat masyarakat mendalami tanaman Padi

Meski tanaman padi masih menjadi komoditi unggulan di daerah Toba, tetapi produktifitasnya menurun per Hektarnya bila disbanding masa-masa lalu. 

Selain ketergantungan petani jaman now kepada pupuk kimia, petani jaman now juga tidak terlalu kompak lagi dalam soal jadwal menanam padi, sudah suka-suka. Taka da lagi keseragaman jadwal menanam. Ini membuat hama lebih ganas menyerang tanaman padi. Kita bisa lihat sekarang, sudah tak beraturan lagi musim tanam. Jaman dulu, saat menabur benih, jadwalnya bersamaan di satu lokasi. Itu sudah susah ditemukan jaman sekarang.

Petani Toba sekarang lebih menikmati beertani di kebun karena harga komoditi yang jauh lebih bagus disbanding padi misalnya. Katakanlah seperti tanaman jahe, jagung, kopi, cabai dan lain sebagainya.

Selain kedua hal diatas, soal Irigasi dan soal minat masyarakat yang sudah berubah. Tentu hal-hal lain mempengaruhi seperti ketersediaan pupuk, pengetahuan petani untuk mengatasi hama dan penyakit juga mempengaruhi.

Bila hal-hal diatas diperhatikan, saya yakin pertanian Toba akan kembali meroket. Selain hasil pertanian yang bagus. Lahan-lahan pertanian juga jadi bagus dan indah. Lahan yang bagus dan indah bisa dijadikan sebagai spot wisata, yang kemudian disebut orang sebagai Agro Wisata.

Memajukan Pertanian Toba itu mudah, tapi lihatlah permasalahan mendasarnya. Di situ kuncinya. Jangan menuduh pihak lain penyebabnya, tetapi kita lupa pada hal mendasar. Air di sekitar Danau Toba cukup, Curah hujan masih teratur. 

Tetapi perlu diingat, curah hujan itu juga perlu diatur air yang jatuh, perlu di manage. Dengan apa? Dengan mengatur distribusinya mulai dari atas hingga ke bawah. Buat tangki-tangki Raksasa (Bendungan) penampungnya dan tangki-tangki kecil (Tala atau embung atau empang) untuk menampung sementara.

Tetap Semangat Toba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun