Sebabnya ialah memang praktis Prabowo Subianto tidak melakukan apa-apa selama 3 tahun lebih padahal dia adalah Ketum Gerindra yang kapan saja bisa berkeliling ke seantero Nusantara. Dan Mari kita tanya? Antara tahun 2015 hingga 2017 adakah Prabowo berkeliling ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan lain lain? Rasa-rasanya nihil. Beda dengan SBY dan Megawati yang terus rajin berkeliling ke konstituennya.
Dan menjadi masuk akal lah jika nanti kubu Prabowo sulit untuk mengajak partai partai bergabung, sebab tak ada partai yang ingin kalah. Semua partai ingin menang dan berharap dapat juga menumpangi elektabilitas Jokowi yang semakin hari semakin moncer. Apalagi di tahun 2018 ini banyak program kerja Jokowi yang populis dan menyentuh secara langsung terhadap kesejahteraan rakyat.
Jokowi sibuk kerja, sementara Prabowo mulai menabuh perang kata. Siapakah nanti yang bakal menang?
Mungkinkah lakon Pilkada DKI bakal terulang? Manisnya kata-kata memang membuai, tetapi alangkah baiknya kita percaya pada seseorang yang sibuk bekerja buat rakyat dan Indonesia Hebat. Fakta-fakta inilah yang harus kita sampaikan kepada masyarakat. Cari pemimpin yang bukan ahli kata, jika demikian carilah penyair. Tetapi masyarakat harus paham, masa depan anak cucu kita sangat tergantung dari keputusan kita. Jokowi sibuk kerja, Prabowo baru sebatas mengarang kata-kata.
Salam kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H