Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pukulan Ahok Di Kalijodo, Buat BIR Bali Hai KO, BIR Anker Milik DKI Tersenyum!

25 Februari 2016   11:30 Diperbarui: 4 April 2017   17:20 5198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari empat pemain dalam insdutri Bir ini, 3 diantaranya memiliki pabrik di Indonesia setahu saya (bisa dikoreksi kalau salah) yaitu PT Multi Bintang Indonesia, Pt Delta Djakarta dan Pt Bali Hai Bewelry. Dua diantaranya sudah pernah saya masukin pabriknya yaitu Pt Multi Bintang Indonesia di Daan Mogot dan Pt Delta Djakarta Di Tambun. Ini penting, agar para pembaca tahu bahwa saya tidak mengarang bebas. Bir Bintang dan Anker sudah pernah saya taste di pabrik pembuatannya, demikian juga dulu sering saya minum jika bersama-sama teman pasa Senen saya, hehe...Tetapi 10 tahun terakhir, hampir tidak pernah lagi minum Bir, Alhamdulilah, Puji Tuhanlah. Minum Bir tiada guna, hanya bikin pening kepala berbie dan bikin capek badan, bikin malas. Jika anda masih mulai coba - coba minum Bir, saran saya...HENTIKAN SAJA... gak guna. Dengarkan saya yang sudah mengalaminya. Gak perlu anda mendengar khotbah Pendeta atau ustad untuk berubah.

Mungkin masih banyak diantara masyarakat belum tahu bahwa Pemprov DKI Jakarta adalah pemilik PT Delta Djakarta dengan jumlah kepemilikan, seperti saya kutip dari sini   

Pemprov DKI Jakarta memiliki saham sebesar 26,25% di PT Delta Djakarta Tbk. Pemprov DKI menanamkan sahamnya melalui 2 nama yakni Municipal Government of Jakarta dan BP.IPM Jaya. Masing-masing memiliki saham di Delta Djakarta sebanyak 3,7 juta lembar saham atau 23,33% dan 467 ribu lembar saham atau 2,92%. Total kepemilikan sahamnya mencapai 4,2 juta lembar saham atau setara 26,25%.

Sementara mayoritas pemegang saham dimiliki oleh San Miguel Malaysia (L) Private Limited sebesar 9,3 juta lembar saham atau 58,33%. Sedangkan saham Delta Djakarta yangb dimiliki publik sebesar 2,4 juta saham atau setara 15,42%.

Dengan kepemilikan saham 26.25 persen, Pemprov DKI tahun lalu berhak menerima deviden sebesar Rp 47,84 miliar dari total saham perusahaan Rp 208 miliar.

Pemprov menanam saham di Delta sejak tahun 1960-an. Saat itu ada nasionalisasi besar-besaran terhadap perusahaan asing. Delta Djakarta termasuk salah satu perusahaan asing yang dinasionalisasi.

Berdasarkan beberapa fakta diatas, saya sebagai entrepreneur pemula dan sudah puluhan tahun melanglang buana dalam dunia sales n marketing, ada satu sisi yang menarik bagi saya dalam penertiban Kalijodo itu, yaitu pasar Bir yang selama ini dikuasai oleh Daeng Azis dengan merk Bali Hai yang pemegang hak distribusinya dilakukan oleh PT Bali Hai Bewerly. Itu artinya pesaingnya PT Multi Bintang Indonesia dengan Bir Bintangnya dan PT Delta Djakarta dengan Bir Angker nya tidak pernah dapat menembus pasar Kalijodo.

Puluhan tahun Kalijodo dikuasai Daeng Azis dengan menggandeng Bali Hai, tentunya sudah membuat penjualan PT Bali Hai setiap bulan mencapai target, Manager sales n marketing yang menangani wilayah Kalijodo pasti sudah kaya raya, bukan hanya Daeng Azis. Saya tidak bisa membayangkan betapa goncangnya saat ini omset penjualan PT Bali Hai wilayah Kalijodo, bisa jadi tim sudah stress memikirkan pukulan telak Ahok di sana. Bukan hanya tim sales dan marketing yang kelabakan, bagian operasional juga akan kelabakan.

Jika kita telusuri lebih dalam lagi, pasti ada pergerakan-pergerakan di belakang layar oleh pihak Balihai untuk menyelamatkan bisnisnya di Kalijodo, tetapi tangan kita tidak sampai untuk menginvestigasi sampai sejauh itu. Biarlah itu urusan mereka, mungkin juga sudah waktunya juga untuk kembali dari nol lagi bagi Bali Hai untuk merebut pasar yang lain. Sebab customer yang biasanya datang ke Kalijodo, pasti akan mencari tempat baru. Artinya bagi orang yang gaya hidupnya sudah tergantung dengan dunia malam, tetap saja dia akan mencari tempat lain. Itu artinya Bir tetap akan laku, masalahnya di tempat baru itu apakah Bali Hai, Bintang atau Angker? Itu tergantung dari kelihaian sales n marketing mereka di lapangan untuk melihat peluang itu.

Kemana gerangan para klien Kalijodo berpindah?

Sebab tak mungkin tiba-tiba berhenti minum, tidak mungkin tiba-tiba tidak dugem, itu sudah habit mereka, sudah kebiasaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun