[caption caption="sumber gambar, cnnindonesia.com"][/caption]Di tengah perlambatan ekonomi dunia, ternyata ekonomi Indonesia menunjukkan tanda tanda perbaikan yang cukup menggembirakan, dan ini perlu di share ke semua lapisan masyarakat agar masyarakat optimis menatap tahun 2016.
Mari kita lewati (bukan melupakan) sejenak kasus Mirna, kopi rasa sianida, Kalijido dengan balutan PSK, dunia gemerlap, Daeng Azis, Lulung, Ahmad Dhani dan Farhat Abbas. Saiful Jamil yang ternyata "jeruk makan jeruk" di tengah hangatnya pro dan kontra LGBT.
Bolehlah kita sedikit lega dan berbangga tatkala Rio Haryanto menjadi pembalap F1 dari Tim Manor. Juga Joey Alexander yang menggemparkan di hajatan Grammy Award.
Mungkin saja masih banyak diantara kita terganggu isu PHK massal, demikian juga harga pangan yang belum stabil, kita juga masih prihatin ditengah tengah banyaknya daerah banjir meski belum separah tahun tahun sebelumnya. Tetapi tetap saja menyita perhatian kita, disamping isu seperti masih banyaknya kekerasan terhadap kaum anak dan juga kaum perempuan serta masalah sosial lainnya yang seakan tiada habisnya.
Dibalik semua itu, perlu juga kita melirik ke bagian dapur Indonesia alias bidang ekonomi terkini, tersebab bidang ekonomi ini akan membawa dampak dalam berbagai hal...bisa berdampak ke bidang politik, sosial, hukum dan aspek kehidupan yang lainnya.
Ternyata kondisi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan fakta perbaikan dan kita patut optimis menatap dan melangkah di tahun 2016 ini antara lain:
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2016 DIPREDIKSI MENINGKAT.
Berdasarkan berbagai fakta dan asumsi yang telah diperoleh BI pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diprediksi akan naik signifikan dibanding tahun 2015 yaitu pada kisaran 5,2 %-5,6%. Seperti saya kutip dari kompas.com
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/02/18/173052126/BI.Estimasi.Pertumbuhan.Ekonomi.RI.2016.Capai.5.4.Persen.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diproyeksikan mencapai 5,4 persen. Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan kondisi tersebut mencerminkan perkiraan pertumbuhan ekonomi mulai bergerak ke batas atas dari kisaran estimasi 5,2 hingga 5,6 persen.
"Kalau sebelumnya (perkiraan) pertumbuhan ekonomi 2016 di batas bawah, saat ini mulai ke tengah. Kami melihat ada peran pemerintah di sini, terkait konsumsi, investasi dan infrastruktur," jelas Agus pada konferensi pers di kantornya, Kamis (18/2/2016).
Lebih lanjut Agus Marto mengatakan, "Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 antara lain didorong oleh peran Pemerintah, baik dalam bentuk konsumsi pemerintah maupun investasi infrastruktur, serta penyelenggaraan Pilkada,"Â