Siapa pemenangnya? Hingga ronde ini, Rini Sumarno adalah pemenangnya dan siapa pecundang? Untuk sementara pecundang baru Masinton Pasaribu (Salah satu yang paling keras untuk melengserkan Rini Sumarno). Mengapa Masinton Pasaribu pecundang? Sebab dia adalah korban dari operasi menumpas kegaduhan ala Jokowi.
Berikutnya yang ditarget kembali adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Kita tahu sepanjang tahun ini, Amran Sulaiman sangat pro petani, kebijakan nekadnya menghentikan import pangan, Sapi, jagung, beras, menuai protes dari kartel pangan. Memang akibatnya kecintaan Amran Sulaiman ini kepada petani, harga harga pangan di pasaran bergejolak terus menerus sepanjang tahun. Tetapi itu adalah resiko yang dia ambil, lebih bagus bagi Amran Sulaiman pulang kampung ke Makassar dibanding harus takluk kepada mafia Pangan. Bagi Amran berpihak kepada petani Indonesia adalah harga mati, meskipun jabatannya menjadi taruhan.
Perpaduan kerjasama antara permainan pedagang besar, kartel pangan yang membuat harga harga melonjak dipasaran berkolaborasi dengan para pengamat bayaran pengusaha importir adalah satu siasat untuk membidik Amran Sulaiman dari kursi Menteri Pertanian. Setahun 3 bulan, para mafia pangan terganggu kenyamanannya mengotak otik pangan di Indonesia oleh karena kebijakan Amran Sulaiaman.
Coba anda cek, begitu harga berbagai komoditi di pasaran anak kenaikan sedikit, langsung banyak tulisan berseliweran di media sosial yang membahasnya dan bahkan media mainstream langsung menjadikan headline news. Otomatis terbangun opini Mentan Sesat Pikir, bahkan tolol. Padahal bukan di produksinya yang bermasalah. Masalahnya di tata niaga pangan, dan itu siapa pelakunya? Pedagang besar dan kartel. Mengapa bukan pedagang besar dan kartelnya yang disasar? Sebab merekalah pemainnya. Sederhana.
Apakah Amran Sulaiman akan terjungkal?
Itu tergantung insting Jokowi melihat, siapa yang benar. Sejauh ini, insting Jokowi on the track.
Berkaitan dengan itu, perlu saya sisipkan beberapa pesan kepada para mafia, kartel, pemburu rente, pengamat bayaran, terutama para politikus. Jokowi telah ditetapkan dan dipilih rakyat untuk memimpin negeri ini selama 5 tahun. Jangan anda remehkan kekuasaan yang dia punya. Sebab itu sah dari kepercayaan rakyat. Ingat! Jokowi tidak akan gampang dipengaruhi. Jokowi tidak akan gampang disetir. Dan Jokowi TIDAK AKAN GAMPANG DIDIKTE.
Mau Fakta?
1) Abraham Samad dan Bambang (Ketua dan Wakil Ketua KPK) yang coba menunjukkan kekuasaannya saat mentersangkakan Budi Gunawan. Abraham dan Bambang lah yang terjungkal.
2) Setya Novanto yang mencoba menunjukkan kekuasaannya di DPR dengan tidak menyetujui PMN untuk BUMN yang otomatis tidak menyetujui APBN 2016 ketika itu terjungkal dari ketua DPR.
3) Masinton Pasaribu, The End...kasus pemukulan Dita (kader Nasdem) terjungkal.