Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yuk! Kenali Cara Kerja Tukang Copet dan Tukang Jambret

5 Maret 2014   18:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 4237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption] Siang ini saya ingin membagi informasi tentang cara kerja dan habitat tukang copet dan tukang jambret. Saya selama tiga tahun bergaul dengan pedagang kaki lima, penadah barang curian, perampok, pencopet, penjambret, pemabuk, penjudi, dll, antara tahun 2000-2002.  Tetapi saya bukan salah satu dari mereka, para kriminal itu, haha, saya hanya pedagang kaki lima waktu itu. Dan tentunya saya bergaul dengan mereka, bukan bersahabat ya, catat! Sesudah saya tidak bergaul dengan mereka sudah kurang lebih 10 tahunan dan gaya hidup saya sudah tidak bersentuhan dengan mereka, saya jadi ingin berbagi bagaimana cara kerja dan habitat mereka agar para kompasianer dan para pembaca Kompasiana mengetahui informasi awal, dengan tujuan Anda-Anda semua bisa terhindar dari tukang copet dan tukang jambret. Karena saya yakin profesi ini akan ada terus sampai dunia kiamat nanti. Tukang copet dan tukang jambret adalah dua jenis kejahatan yang berbeda, sekalipun kita sering menyamakannya. Tukang copet lebih mementingkan keahlian tangan, kecepatan, kehalusan dan menunggu momentum yang pas. Mencopet itu keahlian, mereka mempelajari trik-triknya, latihannya ada, simulasinya ada, mereka akan latihan di rumah mereka, seperti orang latihan drama, mereka juga latihan di depan kaca besar, karena si tukang copet harus tahu kelemahan dan kelebihannya.

13939926071875314255
13939926071875314255

sumber photo ; edisinews.com

Beberapa ciri tukang copet a.l.: 1) Main sendirian, tipe tukang copet yang seperti ini adalah tukang copet yang sudah sangat berpengalaman, dia benar-benar mengandalkan kecepatan tangannya dan keahliannya. Anda tidak akan pernah mengenali dengan kasat mata begitu saja. Biasanya tukang copet yang main tunggal ini berpakaian rapi layaknya orang kantoran, ciri kas yang perlu Anda perhatikan dan wanti-wanti adalah dia selalu memegang koran, tapi jarang dia baca, biasanya selalu dia pegang di samping, fungsinya untuk menutupi tangan yang satu lagi yang dia pakai untuk copet. Tingkat keberhasilan tukang copet yang seperti ini sangat tinggi, Anda tidak akan pernah menyadari begitu cepatnya barang Anda berpindah tangan. Tukang copet yang seperti ini, habitatnya tidak pernah Anda duga-duga, di mana kejadiannya, karena dia tidak melihat tempat lagi, mau tempat sepi dan keramaian tetap bisa terjadi. Mall, Penyeberangan, terminal, di tempat pedagang kaki lima, hampir semua kemungkinannya, bagi tukang copet seperti ini, momentum dan tingkat keberhasilannya sangat-sangat diperhitungkan. Jika ketahuan aksinya, dia cepat minta maaf dan korban biasanya membiarkan begitu saja, karena penampilannya keren dan tidak mencurigakan. Tipsnya; Berhati-hati dengan orang yang hanya memegang koran, lirikan matanya tidak fokus, biasanya matanya memperhatikan isi celana, tas dan bawaan barang lainnya. Jika dalam posisi berjalan bersamaan, dia dibelakang kita, curigai jika dia tiba-tiba cepat melewati kita berjalan. Tetapi jangan curigai setiap orang, nanti terjadi kesalahpahaman, haha.... 2) Berdua, Tukang copet berdua ini biasanya beraksi di jalan-jalan. Jika korban yang mau dicopet sudah ditarget, aksinya gampang dikenali. Satu orang di depan Anda akan berfungsi untuk menahan laju perjalanan Anda, sekaligus mengalihkan perhatian anda dengan berbagai cara, bisa tiba-tiba jongkok memperbaiki tali sepatu, atau tiba-tiba mundur menabrak Anda, pada saat momen itu teman dia yang dibelakang telah mengambil barang anda dari badan anda. disamping dijalan-jalan ramai, di metromini juga bisa terjadi, di bus, modusnya sama. Satu mengalihkan perhatian anda dan yang lain mengambil barang Anda. Tips; Jika anda menemukan modus ini, fokus tetap dengan barang bawaan Anda. Jangan pedulikan aksinya. 3) Banyak, bisa 5-6 orang. Tipe pencopet seperti ini juga banyak. target-target mereka biasanya penumpang mikrolet yang sepi. Kalau target sudah ada yang naik, mereka akan naik dua dua orang dengan jarak yang tidak terlalu jauh, biasanya berjarak 50- 100 meter. Anda korban tidak menyadari dan menyangka bahwa mereka komplotan. Ciri-cirinya mereka langsung ngobrol ngelantur sana-sini, ada saja yang ditanya terutama kepada korban, nah biasanya itu dilakukan untuk mengalihkan perhatian si korban. Puncaknya, salah satu yang duduk persis di samping target akan berpura-pura muntah dan itulah saatnya Anda dicopet, entah yang mana pelakunya Anda sudah bingung, karena perhatian Anda adalah menghindari muntahannya biar jangan sampai kena Anda. Tips; Kalau Anda bertemu dengan ciri-ciri yang seperti ini, segeralah turun meskipun tujuan Anda belum sampai di tujuan, karena mereka ini bisa bertindak di luar batas jika kita berteriak, mereka biasanya bawa senjata tajam. Sopir mikrolet aja takut sama mereka, karena biasanya mereka juga akan ketemu di terminal. Tukang copet tidak pandang bulu dalam mencopet, karena mereka memainkan keahlian, polisi atau tentara sekalipun bisa jadi targetnya. Jika Anda menemukan ciri-ciri yang saya sebut tadi di atas, tersenyumlah, sebab Anda sudah mengenalinya dan ciri-ciri itu akan tetap berlaku terus-menerus. Jika Anda pernah korban dengan modus yang seperti saya sebutkan di atas, jangan pernah memarahi saya karena informasi yang saya bagikan telat. Itulah salah satu hasrat terpendam saya mengapa saya menjadi kompasianer, agar dapat membagi ilmu-ilmu lapangan yang istilah Jokowi; "Kalau tidak tahu lapangan, gimana?" Waspadalah, sebab copet bisa di mana saja. Tukang Jambret akan saya ceritakan di waktu yang lain. Selamat siang kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun