Mohon tunggu...
Thomas Steven Ardririanto
Thomas Steven Ardririanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ancaman Phishing di Era Digital

19 November 2024   23:10 Diperbarui: 20 November 2024   03:10 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang semakin maju, kejahatan siber seperti phishing menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan. Phishing adalah salah satu bentuk penipuan online di mana pelaku menyamar sebagai pihak terpercaya untuk mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data sensitif lainnya. Biasanya, metode ini dilakukan melalui email, pesan teks, atau situs web palsu yang tampak meyakinkan.  

Cara kerja phishing sering kali memanfaatkan psikologi manusia, khususnya rasa panik atau urgensi. Pelaku mengirim pesan yang terlihat resmi dan mendesak, misalnya peringatan bahwa akun Anda diblokir atau terdapat transaksi mencurigakan. 

Pesan tersebut biasanya menyertakan tautan atau lampiran yang mengarah ke situs palsu. Di situs ini, korban diminta untuk memasukkan informasi pribadi yang kemudian disalahgunakan oleh pelaku untuk tujuan kriminal, seperti pencurian identitas atau pengosongan rekening.  

Salah satu contoh serangan phishing yang signifikan terjadi pada tahun 2020. Pelaku mengirim email palsu kepada pengguna layanan streaming, mengklaim bahwa akun mereka akan dinonaktifkan kecuali data pembayaran diperbarui. Banyak korban tertipu dan tanpa sadar memasukkan data kartu kredit mereka di situs palsu, yang akhirnya digunakan oleh pelaku untuk kepentingan pribadi.  

Untuk melindungi diri dari phishing, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, selalu waspada terhadap email atau pesan yang mencurigakan, terutama yang meminta data pribadi. 

Kedua, pastikan URL situs web yang Anda kunjungi benar dan menggunakan protokol HTTPS. Ketiga, gunakan otentikasi dua faktor (2FA) untuk memberikan lapisan keamanan tambahan. Keempat, pastikan perangkat Anda memiliki pembaruan sistem keamanan terkini. Terakhir, laporkan upaya phishing kepada pihak berwenang atau institusi terkait agar mereka dapat mengambil tindakan.  

Phishing tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga organisasi yang dapat kehilangan data penting atau mengalami kerugian besar. Oleh karena itu, kesadaran akan ancaman ini sangat penting. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dari risiko yang ditimbulkan. Ingatlah bahwa keamanan digital bukan hanya tanggung jawab teknologi, tetapi juga tanggung jawab setiap pengguna inti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun