Mohon tunggu...
Thomas Steven Ardririanto
Thomas Steven Ardririanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengembangkan Kreativitas melalui Seni Rupa

16 September 2024   21:37 Diperbarui: 16 September 2024   21:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Seni bukan hanya tentang menggambar atau melukis. Seni adalah bahasa yang mengajarkan kita tentang kreativitas, ekspresi diri, dan pemahaman mendalam. Di dalam kelas seni, kita belajar lebih dari sekadar teknik; kita belajar tentang keberanian untuk berbicara tanpa kata-kata, tentang menghargai perbedaan, dan tentang menemukan keindahan dalam setiap detail."

Tanpa disadari, zaman sekarang perkembangan seni mengalami transformasi yang menarik. Teknologi dan globalisasi memainkan peran penting dalam mengubah cara kita mencipta, mengapresiasi, dan mengonsumsi seni. Seni digital dan seni performans semakin populer, terutama karena banyak orang sudah bisa memamerkan hasilnya melalui media sosial. Karya seni tidak lagi terbatas pada galeri atau museum karena sekarang sudah bisa ditemukan di internet, video streaming, dan platform online lainnya. Selain itu, semakin berkembang dan maju, seni juga semakin beragam. Dari seni itu juga bisa digunakan untuk mencerminkan berbagai identitas, pengalaman, dan pandangan dunia. Meskipun tradisi seni klasik tetap relevan, seni zaman sekarang menantang batasan dan mengajak generasi muda untuk berpikir lebih luas sehingga juga bisa melatih kreativitas.

Kolese Kanisius, sebagai salah satu tempat pendidikan ternama mengajak para siswanya untuk dapat mengikuti seni jenis apapun sebagai perkembangan kreativitas, daya pikir, dan juga kolaborasi siswanya. Sebutan "seni wajib" sudah menjadi kebiasaan di kalangan siswa Kolese Kanisius, bukan menjadi sebuah ekstrakurikuler, melainkan sebagai kelas belajar tambahan untuk mengajarkan seni yang diminati para siswa. Kolese Kanisius tidak hanya mengajarkan seni yang berhubungan dengan musik dan lukis/rupa tetapi juga mengajar banyak jenis seni wajib yang lainnya, seperti; gitar, paduan suara, seni rupa, band, seni teater, biola, seni tari, organ, proyeksi, digital painting, dan jurnalistik.

Menariknya dari seni wajib yang diajarkan oleh Kanisius adalah setiap siswa bisa berpindah seni setiap tahunnya sampai akhir pendidikannya di Kolese Kanisius. Kesempatan ini membuka peminatan seni siswa dari yang sebelumnya hanya bisa gitar, sekarang sudah ingin melatih biola dan dapat bergabung langsung dengan seni wajib biola untuk mengembangkan kesenian yang diminatinya. 

Seni Rupa

Seni rupa sebenarnya adalah salah satu dari banyak seni wajib yang diajarkan oleh Kolese Kanisius. Tidak hanya itu, seni rupa juga menjadi salah satu cabang seni yang berhubungan langsung dengan karya lukis tangan, selain proyeksi dan juga jurnalistik. Seperti pada umumnya, dari namanya sendiri sudah terlihat bahwa seni rupa adalah seni yang berhubungan dengan karya rupa yang memperlihatkan imajinasi dan juga kreativitas seperti karya lukis, patung, membatik, dan lainnya. 

Meskipun terdengar membosankan, seni rupa memiliki agenda yang dapat dibilang cukup unik, karena selain hanya menggambar seperti gambaran sketsa pada umumnya, siswa juga dibawa untuk masuk ke tahap selanjutnya dari seni yang mereka buat dan juga dipamerkan. Pameran di event Kolese Kanisius sudah menjadi hal yang sering terjadi dan dianggap biasa. Tetapi, arti biasa itu tentunya berhubungan dengan keunikannya yang setiap event pameran selalu berbeda karyanya dan temanya. Salah satu contohnya adalah pameran Parents Day Kolese Kanisius yang memperlihatkan karya siswa dari kelas 7 SMP sampai dengan kelas 12 SMA. 

Di setiap karya seni yang dipajang memiliki arti yang berbeda-beda untuk setiap siswa yang membuatnya. Para siswa diberi kesempatan untuk membuat karya yang sesuai dengan pengalaman hidup dan juga memperlihatkan kemampuan serta gaya menggambarnya. Keunikan-keunikan pada gaya menggambar abstrak para siswa juga menjadi salah satu bukti kemampuan kreativitas yang tidak terduga indahnya. 

Memang benar bahwa terkadang seni bukan selalu menjadi minat yang diinginkan, tetapi apa salahnya mengembangkan suatu hal yang baru. Seni selalu ada dan pasti ada entah dahulu, kini, dan nanti. Jika sekolah hanya belajar dan belajar saja, ingat… hati dan pikiran masih membutuhkan kesegaran dan salah satu caranya adalah melalui seni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun