Mohon tunggu...
Thomas Je
Thomas Je Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis yang ingin ditulis

There's no Superman.....\r\n\r\n...menulis yang ingin ditulis....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku dan Tuhan

5 Februari 2020   14:13 Diperbarui: 6 Februari 2020   00:07 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, aku sangat kesal dengan Tuhan! Sepertinya Dia telah sengaja mengacaukan hidupku...

 

Aku : Tuhan, bolehkah aku bertanya kepada Mu?
Tuhan : Tentu saja, silahkan!
Aku : Tapi janji ya, Engkau tidak akan marah?
Tuhan : Ya, Aku janji.
Aku : Mengapa Engkau biarkan banyak hal buruk terjadi padaku hari ini?
Tuhan : Apa maksudmu?
Aku : Aku bangun terlambat....
Tuhan : Ya, terus?
Aku : Motorku mogok saat mau berangkat dan butuh waktu lama untuk menyalakan.
Tuhan : Oke, terus.
Aku : Roti panggang yang kupesan dibuat tidak seperti pesananku, hingga aku malas memakannya, dan akhirnya tak ku makan.
Tuhan : Hmmm..... terus?
Aku : Di perjalanan pulang, HPku tiba-tiba mati saat aku berbicara dengan bisnis besar!
Tuhan : Benar, terus?
Aku : Dan akhirnya, saatku sampai dirumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dengan mesin pijat refleksi yang baru kubeli, tapi mati juga. 

 

Aku : Kenapa tidak ada satupun kegiatanku yang lancar hari ini?


Tuhan : Oke, biar Aku perjelas. Ada malaikat kematian tadi pagi, dan Aku mengirimkan malaikat pendampingmu untuk berperang melawannya, agar tak ada hal buruk terjadi padamu! Sengaja Aku biarkan engkau tertidur pulas tadi pagi.
Aku : oh ya?, tapi kenapa?
Tuhan : Aku tak akan membiarkan motormu menyala tepat waktu karena ada pengemudi truk mabuk lewat didepan jalan dan akan menabrakmu saat kau lewat...
Aku : (merunduk)...
Tuhan : Pembuat roti panggangmu sedang sakit, virus CORONA penyebabnya, Aku tak mau engkau tertular, oleh karenanya kubuat dia salah bekerja, supaya engkau tidak memakan roti itu.
Aku : (tarik nafas)...
Tuhan : HPmu sengaja Aku buat mati, karena mereka yang meneleponmu adalah penipu! Aku tak mungkin membiarkanmu tertipu. Lagipula bisa mengacaukan konsentrasimu dalam mengemudikan motor bila ada yang menghubungi saat itu.
Aku : (mataku berkaca-kaca) Aku mengerti Tuhan...
Tuhan : Soal mesin pijat refleksi, Aku tahu kau belum membeli voucher listrik, saldo token listrikmu sudah hampir habis, bila mesin pijat refleksi itu dinyalakan maka akan mengambil banyak daya listrikmu. Aku yakin, kamu tak ingin anak istrimu berada dalam kegelapan di tengah malam bukan?
Aku : (menangis tersedu) Maafkan aku Tuhan...
Tuhan : Tak apa-apa, tak perlu meminta maaf padaKu. Belajarlah untuk selalu percaya kepadaKu. Karena rencanaKu kepadamu jauh lebih baik. 

Hari ini aku sangat bersyukur kepada Tuhan. Dialah pembimbing dan pelindungku!

allcapa.org
allcapa.org

*Bandung-digubahdarianonim, 05,02,2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun