Mohon tunggu...
thomas edison soinbala
thomas edison soinbala Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Jika kemarin adalah luka, maka usahakan agar hari ini adalah obatnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andaikata

16 April 2023   20:42 Diperbarui: 16 April 2023   20:46 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Andaikata aku dapat melepaskan diri seutuhnya dari gelagat pikiran yang riuh ini dan rasa ingin mencapai pada andaikata-andaikata itu, mungkin aku tak akan mengalami penyakit seganas ini"

Semenjak mengenal Hana dibeberapa sore ketika diajak oleh Baginda untuk menemaninya mengikuti latihan teater, mungkin saja andaikata tak pernah nongol dikepalanya. 

Bagaimana tidak. Meski untuk sebagaian besar orang mengatakan bahwa pengalaman diserang perasaan aneh yang tumbuh subur di dada dan sekitaran selangkangan, karena afeksi yang membias dari dimensi ketertarikan antara naluri penis pada vagina atau sebaliknya adalah represenrasi dari angan-angan yang liar membabi buta. Tetapi bagaimanapun juga itulah realitasnya dan selamanya itu takkan terpisah dari manusia. 

Berbicara itu gampang, tetapi ketika dihadapkan pada peristiwa yang selama ini hanya dipupuk dengan argumentasi muluk, tak jarang ada yang kabur lalu bersembunyi dan berbohong pada dunia bahwa ia sedang baik-baik saja padahal sejatinya hancur tak berbentuk. Ada juga yang terang-terangan malah tumbang seolah-olah hidupnya tidak ada penyanggah sama sekali. Yam au bagaimanalagi, itulah realitas. 

Pernah, dulu sekali, sebelum tumbuh afeksi dari pembiasan itu, seorang lelaki berjanji pada dirinya dan semesta bahwa ia akan menjalani kehidupan membiara, dan itu tidak akan diganggu oleh siapapun. Sekalipun itu adalah  perempuan cantik secantik primadona yang sering menggoncang panggung dangdut, Dewi Persik di jauh sana. 

Tetapi seiring berjalannya waktu, setelah mengalami gejolak itu, lelaki itu justru jatuh hati pada perempuan dokar yang sering buming di alam hayalannya, dan burungnya mengeras setengah mati dibuatnya. Niatnya untuk menjadi pastor kuduspun lenyap seketika. 

Atau Pignatela yang semasa kecilnya, bersumpah bahwa ia akan mempersembahkan kepada kehidupan keperawanannya, tetapi setelah tamat SMP ia mengisi benih dan hiduplah di dalam perutnya sesuatu yang biasa disebut janin. Itulah kita. Manusia. Ya mau bagaimana lagi.

Malam ini, setelah pulang menemani baginda dari Latihan tetater untuk kesekian kalinya yang berarti Hana lagi-lagi dijumpainya, andaikata begitu simpangsiur di kepalanya hingga malam dilaluinya tanpa tidur sedetikpun. Andaikata sa bisa pacaran deng Hana. Andaikata Hana itu sa pu istri, ini malam sa tidak kas izin dia tidur. 

Sa akan buat dia hidup kekal di ini ranjang. Andaikata dia jadi sa pu pacar, sa pasti ajak dia jalan-jalan, terus sa ajak dia makan-makan di kafe, terus sa ajak dia pi sa pu kos, terus nanti sa su habis kuliah sa nikah deng dia. Sa buat anak dua, satu laki-laki, satu perempuan. Andaikata-andaikata itu terus berandai-andai hingga iapun pandai melambai-lambai pada mutlaknya kehampaan. Andai kata memenuhi isi kepalanya dan hampir-hampir andaikata-andaikata itu gila dibuatnya. Ya mau bagaimana lagi. Itulah adanya. pernahkah seseorang sebelum tiba pada masa sekarang ia telah menentukannya? 

Adakah seseorang sebelumnya telah mengatur masa depannya? Memang Sebagian besar orang meyakini pepatah "hari ini adalah masa depan" tatapi bukankah pada hakekatnya eksistensi adalah perubahan? Segala sesuatu bisa saja berubah dan terjadi begitu saja tanpa permisi. Kita hanya bisa menerimanya entah dalam bentuk anggukan kepala atau dengan usaha menolaknya yang pada akhirnya sia-sia penolakan itu. 

Begitulah yang terjadi padanya, Lelaki normal yang kebetulan menemani temannya mengikuti Latihan teater dan jatuh hati pada seorang gadis yang memancarkan kewibawaan dan kedewasaan yang sekiranya menangguhkan suatu ekspektasi abstrak bahwa ia pantas untuk dijadikan sebagai bagian terpenting dalam hidup selepas untuk sekedar mengisi kekosongan dan memenuhi amukan kejantanannya sebagai laki-laki normal seperti dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun