Pertunjukan Tari Kataga
https://www.facebook.com/sumbahits/videos/443486399530993/?t=6
Dalam pertunjukan tari kataga ini biasanya ditampilkan atau dimainkan dengan personil berjumlah 8 atau bahkan bisa melebihi tergantung akan tersedianya sebuah kuota personil. Dalam penampilkan atau pertunjukan personil yang tadi berjumlah 8orang akan dibagi menjadi 2 belah kubu, dimana 2 kubu tersebut menggambarkan atau bercerita seperti apa dulu perang itu berlangsung, namun dalam peragakan tersebut suda direkayasa demi keamanan personil tersebut.Â
Dalam pertunjukan tersebut para penari akan diiringi oleh musik tradisional, dimana alat musik tersebut sering disebut ialah GONG dan TAMBUR,alat musik tradisional ini berasal Khususnya dari Sumba, cara memainkan alat musik tersebut akan disediakan penabu biasanya 5 sampai 6 orang yang akan memainkan alat musik tersebut. Teriakan suara penari yang khas akan mengeringi bunyi Gong dan Tambur, disitu pertunjukan semakin meriah dan pastinya menegangkan.
Nilai dan makna dari Tari Kataga
Tari Kataga ini merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Indonesia, dimana tarian ini mempunyai nilai seni, filasofis dan historis. Dimana kita bisa melihat sendiri dari setiap gerakan dari para penari yang sangat bersemangat hentakan kaki,goyangan tangan memagang pedang dan perisai dimana itu melindungi diri mereka, teriakan nyanyian mereka yang terdengar lantang ini yang merupakan perpaduan seni tari dan seni perang umum masyarakat Sumba.
Selain itu juga tari kataga merupakan yang diangkat dari sejarah masyarakat Sumba pada jaman dahulu, hingga tarian ini kaya kan nilai historis. Oleh karena itu kita sebagai anak muda jangan pernah hentinya-hentinya mencintai seni dan budaya kita ini mari kita sebagai jiwa muda bukan menonton tapi mari bergerak promosikan budaya ini sebar luas, promosikan budaya seni ini dari Sabang sampai Merauke hingga keManca Negara, agar mereka tau bahwa negara Indonesia ini kaya akan Budaya dan Seni. Terimakasih, salam Sejahtera, Salam satu Tanah SUMBA, Salam Tanah Kelahiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H