Epilog
Sudah menjadi sunnatullah, bahwa isi bumi ini penuh dengan perbedaan. Semuanya berbeda, mulai dari mamalia, reptilia, dan makhluk  yang berakal ataupun yang tidak berakal. patut di syukuri, karena ini merupakan anugerah dari Allah yang tak terhingga. Yang menjadi instrumen mengenai perbedaan adalah surah al-Hujurat ayat 13 yang artinya: Wahai orang-orang sesungguhnya saya menjadikan kalian berupa laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian  dalam berkelompok (selain bangsa arab) dan berkelompok (bangsa arab) agar kalian saling mengenal. Seungguhnya paling mulia di sisi Allah adalah dia yang paling bertakwa.
Secara sharih ayat ini mengisyaratkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah dia yang paling bertakwa. Tapi dalam sisi lain ayat ini juga bisa mengandung pengertian tentang perbedaan. Sekalipun berbeda tapi mempunyai visi dan misi yang sama yakni bertakwa kepada Allah.
Inilah realita yang terjadi di Dunia. Tidak semua orang yang ada di Dunia adalah kaya semua, tidak juga miskin semua, tidak juga pemimpin semua, dan juga tidak orang sombong semua. Akan tetapi Bumi ini penuh dengan bermacam-macam karakter seseorang. Tujuan Allah menjadikan bermacam-macam karakter agar orang yang baik bisa memberi nasehat kepada orang yang jelek kelakuannya supaya dia berhenti dari kejelekannya. dan sebagai bentuk bahwa orang yang jelek kelakuannya tidak untuk di tiru, karena merugikan diri sendiri dan orang lain.
Menurut hemat saya , perbedaan ini saya gambarkan dengan jari-jari manusia sekaligus dengan fungsi dan namanya. Dengan artian, isi bumi ini tidak lepas dari apa yang akan saya jabarkan. Dan ini juga merupakan bentuk Tafakkur, jalan untuk sampai kepada Makrifat Zatillah. Allah bersabda dalam surah al-Imran ayat 190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda kebesaran bagi orang yang berakal.Â
Ayat di atas menjelaskan bahwa objek angan-angan bukan tertentu pada penciptaan langit, bumi dan pergantian siang dan malam, akan tetapi apa-apa yang ada pada manusia juga bisa menjadi objek angan-angan manusia untuk sampai pada makrifat Allah. Dan meng angan-angan ciptaan Allah lebih baik daripada ibadah seribu tahun.
Karena itu, apa makna yang sebenarnya terkandung dalam jari-jari manusia? Apakah hubungannya dengan orang-orang yang ada di Bumi? Berikut pembahasannya.
Pembahasan
Semua orang tahu bahwa jari-jari berjumlah lima. Pertama, jari kelingking. Jari ini merupakan jari yang paling pendek dan lebih kecil dari yang lain. Jari ini memiliki sifat orang miskin. Dimana orang miskin selalu di suruh-suruh untuk melakukan pekerjaan. Sifat ini sesuai dengan jari kelingking yang oleh kebanyakan orang sering di pakai untuk ngupil dan membersihkan telinga.
Kedua, jari manis. Jari ini tidak terlalu pendek dan juga tidak terlalu tinggi. Merupakan jari yang memiliki sifat orang-orang sederhana, dan berakhlakul karimah. Hal ini terbukti  bahwa jarang sekali  jari ini di pakai untuk membersihkan kotoran hidung, kotoran telinga, atau hal lain yang menjijikkkan, sebab tidak berani mengganggu ataupun menyuruh-nyuruh orang yang berbudi pekerti.
Ketiga, jari tengah. Disebut demikian karena berada di tengah-tengah. Jari ini memiliki sifat yang mencocoki kepada wataknya orang yang sombong. Karena orang sombong merasa bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain. Merasa dirinya paling alim ketimbang orang  lain. Sebagaimana iblis, ketika Allah memerintah iblis untuk bersujud kepada Nabi Adam, Iblis menolak. Dia merasa bahwa dirinya lebih tinggi derajatnya daripada Nabi Adam , karena Iblis di ciptakan dari api sedangkan Nabi Adam di ciptakan dari tanah. Karakter ini mencocoki pada jari tengah. Dimana jari ini merupaka jari yang paling tinggi daripada jari yang lain. Tidak ada jari yang lebih tinggi dari jari tengah.
Keempat, jari telunjuk. Disebut demikian karena jari ini di pakai untuk menunjuk sesuatu. Sesorang jika ingin menunjuk arah, atau sesuatu maka dia memfungsikan jari telunjuk. Jari ini memiliki sifat yang mencocoki kepada seorang pemimpin. Dimana sifat orang pemimpin adalah karakter yang menyuruh-nyuruh kepada bawahannya dan bertanggung jawab kepada bawahannya. Hal ini mencocoki  pada jari telunjuk . pasalnya jari telunjuk di gunakan untuk menunjuk,  memerintah pada bawahannya, dan menyuruh bawahannya menggunakan jari  telunjuk. Bahkan hampir tidak di temukan menyuruh atau memerintah menggunakan jari selain telunjuk.
Kelima, jari jempol atau yang kita kenal dengan ibu jari. Jari ini memiliki sifat yang dapat menguatkan pada jari-jari yang lain. Hadirnya jari jempol dapat mengkokohkan jari yang lain. Jari-jari lain selain jari jempol  lemah tidak berdaya ketika di hadapkan dengan sesuatu. Akan tetapi ketika jari jempol di ikut sertakan bersama dengan jari yang lain maka akan menjadi kuat dan sulit terkalahkan. Kita ambil contoh: saat seseorang memegang pena untuk menulis, maka saat dia memegang pena tanpa menyertakan jari jempol maka tidak akan bisa untuk menulis dengan efektif, atau bisa menulis akan tetapi tulisannya akan sulit untuk di baca, atau bahkan tidak bisa di baca sama sekali. Tapi, ketika menyertakan jari jempol maka dia akan bisa menulis dengan efektif dan tulisannya bisa di baca. Sama juga ketika kita memegang benda apapun , pasti akan menyertakan jari jempol untuk menguatkan pegangan.