Mohon tunggu...
hidayat shodiq
hidayat shodiq Mohon Tunggu... -

dari sleman yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Menghilangkan Stres

5 Maret 2015   18:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.

Sedangkan menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.

Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.

Orang stres itu ada banyak dengan berbagai macam/jenis penyebab mulai dari masalah ekonomi, masalah cinta, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah tetangga, masalah selebritis, dan lain sebagainya. Orang stress biasanya mudah tersinggung, sensitif, gugup, agresif, emosi labil, sedih, emosional, dan lain sebagainya.

Berikut adalah kategori pemicu stres yang umum :

1. Stres Kepribadian (Personality Stress)

Stres kepribadian adalah stress yang dipicu oleh masalah dari dalam diri seseorang. Berhubungan dengan cara pandang pada masalah dan kepercayaan atas dirinya. Orang yang selalu menyikapi positif segala tekanan hidup akan kecil resiko terkenal stress jenis yang satu ini.

2. Stes Psikososial (Psychosocial Stress)

Stres psikososial adalah stress yang dipicu oleh hubungan relasi dengan orang lain di sekitarnya atau akibat situasi sosial lainnya. Contohnya seperti stres adaptasi lingkungan baru, masalah cinta, masalah keluarga, stres macet di jalan raya, diolok-olok, dan lain-lain.

3. Stres Bioekologi (Bio-Ecological Stress)

Stres bio-ekologi adalah stress yang dipicu oleh dua hal. Yang pertama yaitu ekologi / lingkungan seperti polusi serta cuaca dan yang kedua akibat kondisi biologis seperti akibat datang bulan, demam, asma, jerawatan, tambah tua, dan banyak lagi akibat penyakit dan kondisi tubuh lainnya.

4. Stres Pekerjaan (Job Stress)

Stres pekerjaan adalah stress yang dipicu oleh pekerjaan seseorang. Persaingan jabatan, tekanan pekerjaan, deadline, terlalu banyak kerjaan, ancaman phk, target tinggi, usaha gagal, persaingan bisnis, adalah beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stress akibat karir pekerjaan.

Stres sebaiknya segera ditindaklanjuti agar tidak berujung pada yang lebih parah seperti depresi dan gila. Bimbingan konseling, psikolog, dokter, teman dekat, keluarga, pasangan istri/suami, anak, dan sebagainya mungkin bisa membantu masalah yang kita miliki.

Lalu bagaimana cara mengatasi stres ?

Ada beberapa tips yang saya dapatkan ketika saya mengikuti Pengajian Lapanan di kampung saya. Tips ini diambil dari kutipan kitab “nashaihul ibad”  karya Syeh Imam Nawawi Al Bantani, ulama asli dari Indonesia yang karya-karya sudah diakui oleh dunia.

Tiga perkara yang dapat menghilangkan gundah gulana (stress):

1. Dzikir mengingat Allah,

2. Silaturrahim kepada Wali Allah,

3. Memperhatikan perkataan Hukama.

Pertama, Dzikir, adalah aktifitas yang dilakukan dengan mengingat asma Allah. Menurut pengertian secara istilah DZIKIR berasal dari bahasa Arab, adz-dzikr yang berarti mengingat, mengucap atau menyebut, dan berbuat baik.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Washington Amerika Serikat menyebutkan bahwa aktifitas menyebutkan kata-kata yang positif yang sama yang diulang – ulang akan mempengaruhi kerja saraf otak lebih optimal lagi. Dari sini  dapat disimpulkan  dan dibuktikan secara ilmiah bahwa kata yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti meningkatkan kebugaran otak dan menambah kemampuannya.

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al Qur’an:

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan zikrullah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah itu, hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d, ayat 28)

Kedua, silaturrahmi, Silaturahmi (shilah ar-rahim dibentuk dari kata shilah dan ar-rahim. Kata shilah berasal dari washala-yashilu-wasl(an)wa shilat(an), artinya adalah hubungan. Adapun ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya arhâm, yakni rahim atau kerabat. Asalnya dari ar-rahmah (kasih sayang); ia digunakan untuk menyebut rahim atau kerabat karena orang-orang saling berkasih sayang, karena hubungan rahim atau kekerabatan itu. Di dalam al-Quran, kata al-arhâm terdapat dalam tujuh ayat, semuanya bermakna rahim atau kerabat.

Dengan demikian, secara bahasa shilah ar-rahim (silaturahmi) artinya adalah hubungan kekerabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun