Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menemukan pasangan lalu melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah taaruf.
Lantas bagaimana makna ta'aruf menurut al-Qur'an?
Taaruf merupakan proses perkenalan antara pria dan wanita untuk menuju jenjang pernikahan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Islam. Namun, bukan sekedar proses penyatuan dua sejoli tanpa pacaran, taaruf memiliki tahapan yang tidak sembarangan.
Istilah taaruf ditemukan dalam Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 13 dari kata "Arafa" yang berarti mengenal.
Allah SWT berfirman yang artinya:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Al-Hujurat: 13).
Surat Al Hujurat ayat 13 menegaskan tidak ada perbedaan nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan. Tujuan ayat ini adalah agar manusia saling mengenal sehingga bisa memberi manfaat pada sesama.
"Perkenalan dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran dan pengalaman, yang menjadi modal meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Hasilnya tiap manusia bisa merasakan kedamaian, kesejahteraan duniawi, dan kebahagiaan ukhrowi"
Ta'aruf dalam Q.S. al-Hujurat ayat 13 ini memberi makna untuk saling mengenal. Tujuan dari saling mengenal ini agar mendapat relasi yang banyak, dan mengetahui betapa banyaknya Allah swt. menciptakan segala sesuatunya tanpa ada minus-nya sekalipun. Sebagai manusia harus menyadari dan memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas yang telah diberikan. Apabila memulai untuk berta'aruf atau berkenalan dengan saudara yang dari berbagai macam suku, bahasa, bangsa dan lainnya maka ada makna tersirat di setiap langkahnya. Makna tersirat dari ayat ini yaitu bahwasanya di sisi Allah swt. derajat kemanusiannya adalah sama, yaitu sebagai manusia yang bersandar kepada Allah swt. meskipun berbeda suku dan bahasa namun aslinya setara dalam bentuk fisiknya. Karena pada penggalan ayat akhir pada ayat 13 ini yakni "Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa". Bentuk batiniyah ini yang berbeda karena tentu kadar ketaqwaan masing-masing orang adalah berbeda.
Dari pemaparan diatas, dapat dipahami bahwa secara tersirat makna ta'ruf yang termaktub dalam surat al-Hujarat ayat 13 mengandung perintah kepada manusia untuk membangun relasi sosial dengan baik tanpa mebedakan suku, ras dan bangsa dengan cara saling mengenal dan menghormati perbedaan yang melekat pada diri orang lain, baik budaya maupun agama guna menata kehidupan penuh dengan kedamaian.
Semoga kita semua selalu menjadi orang yang penuh kasih sayang dan dijauhkan dari sifat sombong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H