Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam ketidakpastian global, perlu digalakkan pemberdayaan usaha kecil yang dianggap mampu mengembangkan produksi. Sesuai dengan program pemerintah ditargetkan 5 juta wirausaha baru sampai dengan 2025 dengan mengembangkan sumber daya manusia untuk kemajuan wirausaha nasional. Upaya peningkatan kapasitas wirausaha, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kewirausahaan dengan tiga tahap, yaitu pembibitan, penempaan, dan pengembangan.
Permasalahan dari berbagai penjuru menimpa pelaku usaha kecil, diantaranya adalah organisasi lemah, pemasaran sulit, modal usaha kecil, serta yang paling intens adalah minimnya jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan merupakan karakter yang harus ditanam dalam tiap-tiap individu yang berwirausaha, karena dalam jiwa kewirausahaan ini memuat poin-poin yang berkaitan erat dengan keberlangsungan suatu usaha.
Salah satu poin dari jiwa kewirausahaan yang menarik untuk di kupas adalah Kemampuan wirausahawan dalam mengorganisasikan sesuatu, maksud dari poin ini adalah seorang wirausahawan dituntut untuk mampu dalam mengorganisasikan berbagai hal (organisator) yang ada di lingkungannya baik uang, waktu, bahkan tenaga.
 Dalam kesempatan ini, kami menganalisa mengenai organisator pada pelaku UMKM Keripik singkong Sari Bumi yang berlokasi di Gunung Pati Kota Semarang. UMKM yang digagas oleh Bu Sri ini sudah berdiri sejak 15 tahun yang lalu dan fokus dalam produksi makanan ringan. Dalam menjalankan bisnis ini Bu Sri sudah menerapkan berbagai poin jiwa kewirausahaan salah satunya adalah kemampuan dalam mengorganisasikan sesuatau, hal ini dibuktikan dengan adanya pembagian job desk pada masing-masing karyawan. Sebagai contoh terdapat karyawan khusus pada bagian produksi dan pengemasan yang diplotting sesuai dengan kompetensi atau keahlian yang dimiliki.
Selain pembagian job desk pada setiap karyawan, Bu Sri juga berkompeten dalam pembagian waktu antara waktu berbisnis dan waktu dengan keluarga. Bu Sri menggunakan 6 harinya dengan berbisnis, dan khusus 1 hari waktu dengan keluarga sehingga bisa balance antara kemajuan bisnis dan keharmonisan keluarga. Bu Sri juga mengimplementasikan jiwa organisatornya dalam pembagian jam kerja pada setiap karyawan, dimana karyawan bagian produksi bekerja mulai dari pukul 07.30 -- 16.30 WIB dan Bagian Packaging bekerja dari pukul 07.30 -- 16.00, dengan jam istirahat yang sama yaitu dari pukul 12.00 -- 13.00 WIB.
Dengan kemampuan Organisator yang dimiliki Bu Sri ini, UMKM Sari Bumi yang dijalankan dapat terorganisir dengan baik, profitable, unggul, juga kompetitif. Sehingga diharapkan UMKM-UMKM lain menjadikan Bu Sri Sebagai role model dalam berwirausaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H