Mohon tunggu...
Thohaalmunawwarofficial
Thohaalmunawwarofficial Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

DAKWAH MILENIAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Bullying untuk Menyadarkan para Siswa/i di MTs Sultan Agung Wonodadi untuk Menghentikan Tindakan Bullying

13 Agustus 2024   15:38 Diperbarui: 13 Agustus 2024   15:39 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN 54 Desa Wonodadi-Mahasiswa KKN (kanan) sedang mensosialisasikan kepada siswi (kiri) apa saja tindakan yang mengarah kepada perilaku bullying./dok. pri

Kebumen, Jawa Tengah-Sosialisasi penyuluhan pendekatan psikososial untuk stop bullying di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sultan Agung Wonodadi, provinsi Jawa Tengah, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen sukses diselenggarakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-54 kelompok 40 desa Wonodadi Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto pada Rabu, 17 Juli 2024. Tema yang diangkat pada KKN ke-54 ialah Village Asset-Based Sustainability Services dengan Ana Dina Ana Upa sebagai jargon atau slogan yang digunakan.

            Melihat tema di atas, pemanfaatan aset dan potensi yang ada di desa menjadi rintangan oleh para mahasiswa agar bisa menggunakan sepenuhnya kekayaan yang ada di desa tidak sebatas hanya pada kekayaan alam saja, melainkan SDA Sumber Daya Manusia yang bisa menjadi cikal-bakal kemajuan desa di masa yang akan datang dalam faktor apapun seperti halnya ekonomi ataupun pendidikan.

Melalui pendidikan yang baik akan menciptakan karakter yang sempurna, karena dari sebuah karakter kita bisa dikenal bangsa lain, dengan karakter bisa menciptakan perbedaan antara bangsa kita dengan bangsa lainnya itulah mengapa hal-hal yang sudah salah dalam dunia pendidikan harus diluruskan mulai dari sekarang.

            Seperti halnya bullying, hal yang tidak lazim namun sudah sangat marak tersebar dimana-mana, bahkan dari negara luar pun kasuh bullying masih menjadi sorotan. Secara definisi bullying atau yang sudah dikenal dengan perundungan secara definisi artinya ialah penyalahgunaan kekuatan serta perilaku agresif atau yang bertujuan untuk menyakiti orang lain yang dilakukan oleh rekan atau personal secara berulang dan melibatkan ketimpangan kekuatan baik secara nyata atau menurut anggapan antara pelaku dan korban. Mereka yang tidak memahami akan menganggap bullying adalah hal yang lumrah, tetapi sebenarnya kegiatan tersebut adalah perilaku yang menyimpang dan melanggar norma sosial.

            Perlunya pendampingan terkait bahaya perilaku bullying sangat penting karena bisa mengedukasi setiap orang terutama mereka yang sedang mengenyam pendidikan, umumnya bullying terjadi di sekolah -- sekolah atau lingkungan pendidikan, mengapa demikian? Karena para pelaku bullying selalu menyerang dalam sebuah kelompok, dengan kelompok yang mereka miliki memberikan kekuatan tambahan dalam hal keberanian saat melakukan bullying.

Anggapan bahwa mereka menjadi lebih kuat saat memiliki banyak orang menjadikan alasan mengapa bullying banyak dilakukan secara berkelompok. Cukup jarang sekali kasus bullying yang hanya melibatkan individu, sekalipun ada kasus demikian biasanya didasari masalah pribadi antara korban dan perilaku.

            Mengamati banyaknya kasus-kasus bullying di lingkungan pendidikan, mengharuskan adanya sosialisasi tentang bahaya bullying kepada masyarakat umum. Oleh karena itu tim KKN ke-54 kelompok 40 desa Wonodadi mencoba menjadi bagian masyarakat desa untuk memberikan kesadaran terhadap bahaya perilaku bullying, kegiatan ini dilakukan pada Rabu, 17 Juli 2024 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sultang Agung Wonodadi, Kebumen.

            Pentingnya sosialisasi bahaya bullying kepada siswa/i MTs Sultan Agung Wonodadi oleh para mahasiswa, kegiatan diharapkan tidak hanya menyadarkan mereka tetapi bisa mengamalkannya dalam kegiatan sehari-hari. Seperti yang disampaikan Koordinator Desa (Koordes) KKN kelompok 40, semoga siswa/i bisa memahami bahwa perilaku bullying bisa lahir dari hal-hal kecil yang tidak disengaja.

            "Setiap perilaku yang menjurus atau mengarah kepada ejekan ataupun perpeloncoan baik itu yang direncanakan maupun tidak direncanakan sudah menjadi perilaku bullying karena pada dasarnya mereka yang melakukan bullying menganggap diri mereka kuat dan memiliki kekuatan lebih, sehingga penindasan pun terjadi kepada mereka yang lemah, itulah mengapa mereka yang lemah cenderung diam saat terkena bullying karena korban akan merasa takut jika melapor kepada yang lain, karena pasti ada ancaman dari pelaku agar tidak melapor kepada siapapun", ujar Koordiantor desa (Koordes) KKN kelompok 40 UIN Saizu, Rachmadi.

            "Pelaksanaan ini cukup sesuai karena dilakukan pada saat matsama atau masa pengenalan lingkungan sekolah bagi para siswa/i MTs agar saat mereka memasuki masa KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tidak ada Tindakan dari perilaku bullying dari para siswa baik itu dari siswa kelas sembilang kepada kelas tujuh ataupun delapan, maupun kepada sesama teman yang ada di kelas", tutup ibu Kepala Sekolah MTs Sultan Agung Wonodadi, Sri Sumiati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun