Kebumen, Jawa Tengah -- Acara Pengajian yang sukses diselenggarakan oleh mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto kelompok 40 desa Wonodadi Kebumen Jawa Tengah pada Ahad, (21/72024) memberikan pelajaran yang menarik.
      Desa Wonodadi yang dikenal sebagai Kampung Pancasila ditandai dengan kepercayaan bermacam -- macam yang dianut masyarakatnya. Mulai dari Islam, Kristen, Hindu, Buddha dan kepercayaan adat. Masing -- masing dari tiap agama pun memiliki rumah ibadahnya sendiri. Dengan keberagaman yang dimiliki Desa Wonodadi tidak menjadi suatu hambatan sendiri untuk masyarakatnya mengadakan kegiatan keagamaan.
      Salah satu kegiatan keagamaan yang digelar ialah pengajian yang diprakarsai oleh mahasiswa/i KKN kelompok 40 untuk warga desa Wonodadi sebagai salah satu program kerja kelompok tersebut yang berfokus pada bidang keagamaan. Pentingnya hukum Islam terhadap keharmonisan rumah tangga menjadi tema pembahasan pada acara pengajian tersebut. Dengan pemateri ialah salah satu anggota KKN yakni, M. Thoha Almunawwar.
      "Kegiatan pengajian ini merupakan program kerja kedua setelah hari Kamis kemarin, dimana kami melakukan program kerja pertama di Mts Sultan Agung yang berfokus pada pendidikan. Tentu saja kehadiran acara ini diharapkan agar masyarakat memahami peran setiap anggota keluarga, pasalnya dalam sebuah pernikahan tidak hanya tentang suami, suami dan suami namun, ada istri dan anak yang perlu diarahkan dan dibimbing," ujar Koordiantor desa (Koordes) KKN kelompok 40 UIN Saizu, Rachmadi.
      Pengalaman menarik yang dihasilkan adalah semangat dan motivasi para warga desa Wonodadi menghadiri pengajian tersebut karena pada dasarnya mereka berprofesi sebagai petani nira dimana hal tersebut membutuhkan banyak waktu lama untuk membuat nira yang mereka ambil agar menjadi olahan gula semut, tidak hanya sebatas pada waktu melainkan tenaga karena pengolahan gula semut sendiri selain mengambil nira dari pohon namun juga perlu pengolahan yang dilakukan di dalam dapur. Maka dari itu kehadiran warga patut diapresiasi mengingat sibuknya mereka menjadi petani nira.
      "Untuk semua mahasiswa KKN UIN Saizu kami mohon maaf karena kehadiran para jamaah untuk kegiatan pengajian ini belum memenuhi ruangan yang ada di masjid ini. Karena kebanyakan warga desa sini merupakan petani nira dimana untuk jam-jam segini kebanyakan warga masih sibuk melakukan deres untuk waktu senggang yang mereka dapat hanya pada waktu malam hari," ujar Ibu Anisah Ketua Muslimat ranting desa Wonodadi, Kebumen Jawa Tengah.
      Selain mereka yang berprofesi sebagai petani nira, kondisi lingkungan yang berada dalam kondisi ketinggian juga menjadi pelajaran yang menarik karena desa Wonodadi sendiri memiliki dua dusun yang masing-masing Bernama Karangwuni dan Blanakan. Jadi cakupan wilayah dari desa Wonodadi cukup luas sehingga untuk menuju tempat masjid kegiatan juga cukup jauh. Namun tantangan berupa jarak tidak menjadi alasan warganya untuk tidak menghadiri pengajian.
      "Terima kasih kepada seluruh mahasiswa KKN UIN Saizu yang sudah menyelenggarakan acara ini jadi kami bisa memahami beberapa hal dalam hukum Islam yang menjadikan penerapan itu penting dilakukan dalam rumah tangga, untuk menjadikan rumah tangga yang harmonis," tutup Ibu Kepala desa Wonodadi.
Tim KKN Kelompok 40 UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
      Â